Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Badan Intelijen Korea Selatan Kuliti DeepSeek, Temukan Dugaan Koleksi Data untuk China

Badan Intelijen Korea Selatan Kuliti DeepSeek, Temukan Dugaan Koleksi Data untuk China Kredit Foto: Pexels/Matheus Bertelli
Warta Ekonomi, Jakarta -

DeepSeek kembali mendapatkan sorotan terkait dugaan keamanan data hingga sensor terhadap sejumlah oleh berbagai pihak, salah satunya adalah Badan Intelijen Korea Selatan. Mereka menuduh ada praktik tidak bertanggung jawab yang dilakukan oleh DeepSeek.

Badan Intelijen Korea Selatan menduga bahwa aplikasi akal imitasi (AI) startup tersebut  telah mengumpulkan data pribadi secara berlebihan dan menggunakan semua data yang masuk untuk melatih sistem model AI.

Baca Juga: Bukan AS, Warga China Justru Ramai Membeli Properti di Australia

"Berbeda dengan layanan generatif lainnya, telah dikonfirmasi bahwa catatan percakapan dapat ditransfer karena aplikasi ini memiliki fungsi untuk mengumpulkan pola input keyboard yang dapat mengidentifikasi individu dan berkomunikasi dengan server perusahaan dari China," kata Badan Intelijen Korea Selatan, dilansir dari Reuters, Selasa (11/2).

Korea Selatan juga mengatakan bahwa data-data yang dikumpulkan oleh perusahaan tersebut juga bisa disalahgunakan oleh China. Hal ini tidak terlepas dari hukum negara terkait dimana pemerintah bisa mendapatkan akses tak terbatas terhadap data yang dimiliki oleh DeepSeek.

Di sisi lain, terdapat juga isu terkait dengan sensor hingga hasil pencarian terkait dengan sejumlah isu sensitif. Diketahui, DeepSeek tak bisa memberikan jawaban terkait dengan isu-isu perpolitikan yang sensitif dari China.

Korea Selatan akhirnya memutuskan untuk mengumumkan himbauan, khususnya terhadap jajaran pemerintahan untuk  memblokir akses ke aplikasi tersebut dengan alasan keamanan. Mereka bergabung dengan sejumlah negara yang telah membatasi penggunaan dari DeepSeek.

Baca Juga: Sulit Melawan Kehendak Beijing, Dominasi Industri Chip Lawas Taiwan Perlahan Digeser China

DeepSeek sendiri belum memberikan tanggapan terkait dengan pemblokiran maupun himbauan yang dilakukan sejumlah negara terkait dengan kekhawatiran soal keamanan data pengguna model akal imitasi tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: