
Bursa Asia bergerak secara variatif dalam perdagangan di Selasa (18/2). Pasar terus menyoroti perkembangan dinamika ekonomi, khususnya dari China.
Dilansir dari CNBC International, Rabu (19/2), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dalam Bursa Asia. Mayoritas indeks membukukan kenaikan yang cukup signifikan:
- Nikkei 225 (Jepang): Naik 0.25% menjadi 39.270,40.
- Topix (Jepang): Menguat 0.31% ke level 2.775,51.
- Kospi (Korea Selatan): Naik 0.63% menjadi 2.626,81.
- Kosdaq (Korea Selatan): Bertambah 0.67% ke 773,65.
- Strait Times (Singapura): Naik 0.53% ke 3,925.56
- CSI 300 (China): Anjlok 0.88% ke 3.912,78.
- Hang Seng (Hong Kong): Melonjak 1.59% ke 22.976,86
Investor terus menyoroti perkembangan dari China. Pertemuan Presiden China, Xi Jinping dengan sejumlah pengusaha swasta yang bergerak dalam sektor teknologi adalah sesuatu yang langka.
Ketua Primavera Capital Group Hong Kong, Fred Hu mengatakan bahwa pertemuan ini merupakan perubahan haluan besar dalam kebijakan untuk sektor swasta yang diterapkan oleh China.
Ia menilai bahwa pemerintah ingin mendorong sektor teknologi swasta untuk ikut bersama menunjukkan inovasinya, tak hanya dalam mendukung pasar lokal namun juga bersaing dalam perlombaan inovasi skala internasional.
"Selama ini, sektor swasta telah menjadi tulang punggung ekonomi dari China. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, ketidakpastian kebijakan dan regulasi telah menghambat sektor ini, berdampak buruk pada ekonomi dan meningkatkan pengangguran kaum muda," ujar Hu.
Baca Juga: Gandeng Renault, Raksasa Mobil China Perkuat Bisnis di Amerika Latin
Meski demikian, pasar tampaknya masih skeptis terhadap komitmen pemerintah dalam mendukung sektor swasta. Hal ini mengingat sepak terjang pemerintah dalam menekan industri dalam sektor tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement