Memiliki Sumber Daya Besar, Ini Rencana KKP-KPKP Kembangkan Potensi Kelautan dan Perikanan Sumbawa
Kredit Foto: Suara.com
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono bersama dengan Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Fahri Hamzah melakukan kunjungan kerja ke sejumlah lokasi di Sumbawa, Rabu (19/2/2025).
Kunjungan tersebut merupakan bagian dari sinergi antara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman (KPKP) untuk berkolaborasi menggali potensi kelautan dan perikanan di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Baca Juga: Tampil di Source Fashion di London, Pemerintah Wujudkan Komitmen Dukung Industri Tekstil dan Garmen
Selain mendorong pertumbuhan ekonomi, kolaborasi tersebut juga bertujuan untuk mewujudkan ketahanan pangan.
Kunjungan pertama dilakukan di lokasi Proyek Strategis Nasional (PSN) Udang Desa Penyaring, Kecamatan Moyo Utara, Sumbawa, NTB. Di sana Menteri Trenggono bersama Wamen Fahri berdialog dengan masyarakat nelayan dan meminta dukungan untuk merevitalisasi tambak udang seluas 800 hektare yang kini masih menjadi tambak tradisional dan lahan belum terpakai.
Dalam revitalisasi nanti, Kementerian PKP akan mendukung revitalisasi tambak udang melalui penataan rumah para nelayan tambak di lokasi PSN.
“Kami akan merevitalisasi tambak udang, harapannya dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan nelayan, serta kesejahteraan rumah tangga perikanan. Nanti Pak Fahri yang akan menata pemukiman masyarakat nelayan tambak,” kata Menteri Trenggono, dikutip dari siaran pers KKP, Kamis (20/2).
Setelah meninjau PSN tambak udang, Menteri Trenggono dan Wamen Fahri juga meninjau budidaya lobster modern yang dikelola pihak swasta dengan para tenaga ahli budidaya dari Vietnam.
“Saya optimis budidaya lobster di Sumbawa ini bisa memberikan dampak ekonomi untuk masyarakat sekitar, bisa memenuhi permintaan lobster di dalam dan luar negeri. Serta bisa meningkatan pendapatan negara bukan pajak (PNBP) dari budidaya lobster,” ungkapnya.
Menteri Trenggono juga akan membangun kampung nelayan Pulau Bungin menjadi modern. Kampung Nelayan Modern merupakan program yang mentransformasikan ruang hidup dan ruang sosial nelayan menjadi lebih baik, dan lebih berkembang, dengan seluruh dimensinya melalui pembangunan infrastruktur, dan peningkatan kapasitas masyarakat melalui social engineering.
Adapun fasilitasnya yaitu sentra kuliner, indoor dan outdoor area, riverside area, rooftop area, bale nelayan, dan shelter pendaratan ikan. Selain juga dilengkapi bengkel kapal nelayan, stasiun pengisian bahan bakar nelayan (SPBN), fish store, pabrik es, dan lainnya.
“Kami akan bangun kampung bungin modern, abis nangkap langsung dijual disini, kami akan kirim tim untuk menindaklanjutinya. Pak Fahri juga akan menata pemukiman masyarakat nelayan yang merupakan terpadat di dunia ini,” ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement