Hutama Karya Buka Suara Usai Kantornya Digeledah Polisi Imbas Dugaan Kasus Korupsi

PT Hutama Karya (Persero) Tbk (PTHK) angkat bicara terkait penggeledahan yang dilakukan oleh Bareskrim Polri di kantor pusat mereka, HK Tower, pada Kamis (20/2).

Penggeledahan ini berkaitan dengan dugaan tindak pidana korupsi pekerjaan proyek pengembangan dan modemisasi PG Djatiroto PTPN XI Terintegrasi Engineering, Procurement, Construction and Commisioning Tahun 2016.

Executive Vice President PTHK, Adjib Al Hakim, dalam keterbukaan informasi BEI, menyatakan bahwa kasus ini sedang dalam proses penyelidikan oleh Bareskrim Polri.

Baca Juga: Ingatkan Pendaftaran Anggota Polisi Bebas Biaya, Irwasum Polri: Kalau Dibujuk Bayar Jangan Percaya

Ia menegaskan bahwa perusahaan tidak akan menghalangi jalannya penyidikan dan siap memberikan dukungan penuh agar kasus ini dapat diusut secara transparan.

"Hutama Karya menghormati proses penyidikan dan berkomitmen untuk mendukung Bareskrim Polri dalam mengusut kasus tersebut serta akan bersikap kooperatif serta transparan dalam memberikan informasi yang dibutuhkan," tambah Adjib. 

Sebagai bentuk komitmen terhadap tata kelola yang bersih, Hutama Karya juga menyatakan dukungannya terhadap program "bersih-bersih BUMN" yang digalakkan oleh Menteri BUMN. Adjib memastikan bahwa perusahaan senantiasa menerapkan prinsip tata kelola yang baik dalam setiap lini bisnisnya.

Baca Juga: Imbas Efisiensi Anggaran, Bagaimana Nasib BUMN Karya Selanjutnya?

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada status hukum yang mengikat baik terhadap Hutama Karya maupun jajaran manajemennya.

Selain itu, ia juga memastikan bahwa pengusutan kasus ini tidak berdampak langsung terhadap kegiatan operasional, aspek hukum, kondisi keuangan, maupun kelangsungan usaha perusahaan.