Rencana Warren Buffett untuk Lima Raksasa Jepang

Konglomerasi Warren Buffett, Berkshire Hathaway baru-baru ini mengumumkan bahwa pihaknya berencana untuk meningkatkan kepemilikannya dalam lima raksasa dagang dari Jepang.

Buffet mengatakan bahwa terdapat kesepakatan yang telah diambil oleh sogo shosha yakni Itochu, Marubeni, Mitsubishi, Mitsui, dan Sumitomo. Kesepakatan tersebut terkait dengan pelonggaran batas kepemilikan saham dari Berkshire.

Baca Juga: Cara Nekat Wang Chuanfu Agar Warren Buffet Tertarik pada BYD, Minum Cairan Baterai hingga Sukses Dapatkan Investor!

"Seiring waktu, pasar kemungkinan akan melihat kenaikan kepemilikan kami dalam lima perusahaan terkait," ungkapnya dilansir dari Reuters, Senin (24/2).

Adapun Berkshire sebelumnya hanya bisa mendapatkan kepmilikan saham dalam lima perusahaan terkait hingga 10%. Investasi dalam lima perusahaan tersebut tercatat berada dalam angka US$23,5 miliar di 2024.

Buffett juga menegaskan bahwa ia ingin penerusnya berinvestasi untuk jangka waktu yang sangat panjang dalam lima raksasa dagang dari Jepang.

"Saya berharap penerus saya akan memegang investasi ini selama beberapa dekade. Berkshire akan menemukan cara lain untuk bekerja sama secara produktif dengan lima perusahaan tersebut," tulisnya.

Buffett juga menekankan bahwa dirinya menyukai strategi alokasi modal, manajemen, serta sikap perusahaan-perusahaan dari Jepang.

Adapun Buffett mulai berinvestasi dalam dalam lima perusahaan terkait di 2019. Ia tertarik pada fundamental keuangan mereka yang ternyata tidak sebanding dengan harga sahamnya yang rendah. Ia diketahui selalu tetap berpegang pada prinsipnya untuk menghindari bisnis yang tidak ia pahami.

Baca Juga: Resesi di Depan Mata! Ini Jurus Warren Buffett Agar Tetap Cuan

Adapun Itochu, Marubeni, Mitsubishi, Mitsui, dan Sumitomo, dikenal sebagai sogo shosha, memiliki peran besar dalam perdagangan global. Mereka diketahui menangani berbagai komoditas, produk, dan makanan, serta menyediakan layanan logistik dan terlibat dalam sektor ekonomi riil seperti komoditas, pengiriman barang, dan baja.