Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Resesi di Depan Mata! Ini Jurus Warren Buffett Agar Tetap Cuan

Resesi di Depan Mata! Ini Jurus Warren Buffett Agar Tetap Cuan Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pasar saham selalu penuh kejutan, bahkan bagi investor kawakan seperti Warren Buffett. Meskipun dijuluki "Oracle of Omaha" karena keahliannya membaca tren pasar, Buffett tetap tidak memiliki kepastian mutlak dalam menghadapi gejolak ekonomi. Kini, para ekonom kembali memperingatkan potensi resesi yang semakin nyata, dengan probabilitas mencapai 29% dalam 12 bulan ke depan menurut Federal Reserve Bank of New York. 

Jika pasar saham benar-benar jatuh, Buffett telah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk memanfaatkannya.

CEO National Business Capital, Joseph Camberato, menegaskan bahwa Buffett tidak akan panik dalam menghadapi gejolak pasar. “Jika terjadi kejatuhan pasar, Warren Buffett tidak akan panik—dia akan langsung bekerja,” ujar Camberato, mengutip Yahoo Finance, Rabu (30/1/2025). 

Salah satu strategi utama Buffett adalah memanfaatkan cadangan kasnya untuk membeli saham-saham berkualitas dengan harga murah. “Dia akan mengambil cadangan kasnya dan mulai membeli perusahaan berkualitas dengan diskon besar,” tambah Camberato. 

Baca Juga: Bursa Saham Asia Bergerak Beragam Akibat Terobosan AI Tiongkok, Ada yang Tertekan hingga Gemilang!

Strategi ini sejalan dengan filosofi investasi Buffett yang lebih mengutamakan nilai jangka panjang dibanding sekadar mencari saham murah.

Sementara itu, Robert Johnson, CEO Economic Index Associates, menekankan bahwa Buffett dan timnya di Berkshire Hathaway kemungkinan besar akan melakukan aksi borong saham. 

“Buffett pernah berkata, ‘Apakah kita berbicara tentang kaus kaki atau saham, saya suka membeli barang berkualitas ketika harganya sedang turun,’” ujar Johnson. 

Dengan cadangan kas Berkshire Hathaway yang mencapai USD 325,2 miliar pada kuartal III 2024, naik dari USD 276,9 miliar pada kuartal sebelumnya, Buffett memiliki kekuatan finansial yang sangat besar untuk mengambil langkah agresif saat pasar turun.

Baca Juga: Dolar AS Anjlok, The Fed Diprediksi Akan Tahan Suku Bunga di Januari

Selain membeli saham murah, Buffett juga dikenal kerap menegosiasikan kesepakatan privat dengan perusahaan besar yang membutuhkan modal. 

“Dia bisa saja menargetkan bisnis yang sedang mengalami krisis dan menegosiasikan kesepakatan privat,” kata Camberato. Hal serupa pernah dilakukan Buffett dengan Bank of America saat krisis keuangan 2008, yang menghasilkan keuntungan besar setelah ekonomi pulih.

Johnson menambahkan bahwa Buffett juga berpotensi melakukan akuisisi besar. “Dengan ukuran Berkshire Hathaway saat ini, Buffett akan mencari akuisisi besar—baik perusahaan swasta maupun kepemilikan besar di perusahaan publik,” ungkapnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: