PP Properti Genjot Ekonomi Bekasi! Festival Musik di GKL Raup Ribuan Pengunjung

PT PP Properti Tbk (PPRO) terus berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi Kota Bekasi dengan menghadirkan berbagai acara yang menggerakkan industri kreatif dan sektor hiburan. Salah satunya melalui gelaran “Bekasi Ambyar Vol. 2 – Closing Party” di kawasan hunian Grand Kamala Lagoon (GKL) pada Minggu (23/2), yang sukses menarik lebih dari 10.000 pengunjung.

Dukungan penuh dari Pemerintah Kota Bekasi, termasuk Wali Kota Bekasi Tri Adhianto dan Kepala Dinas Pariwisata & Budaya, Arief Maulana, menunjukkan bahwa acara ini tidak hanya menjadi hiburan bagi masyarakat, tetapi juga membawa dampak ekonomi yang nyata. Ribuan pengunjung yang hadir berkontribusi terhadap perputaran uang di sektor kuliner, transportasi, serta usaha mikro dan menengah di sekitar acara.

Baca Juga: Incar Pasar Generasi Muda, PP Properti Hadirkan Evenciio Apartment

“Acara seperti ini memiliki multiplier effect yang besar. Tidak hanya mendukung sektor properti, tetapi juga memberikan dorongan bagi ekonomi lokal melalui UMKM, industri hiburan, dan pariwisata,” ujar Afrilia Pratiwi, VP Corporate Secretary PPRO, Jakarta, Senin (24/2/2025).

Baca Juga: Kantongi Restu Restrukturisasi, PP Properti (PPRO) Siap Gaspol Pulihkan Kinerja

Festival yang menghadirkan musisi koplo ternama seperti NDX A.K.A, Aftershine, Lavora, Start Koplo, dan Pegawai Musik Sipil (PMS) ini juga berhasil menciptakan antusiasme tinggi di kalangan masyarakat. Tiket yang terjual lebih dari 8.000 lembar menunjukkan bahwa event musik dapat menjadi penggerak ekonomi daerah.

Sebagai kawasan hunian seluas 29 hektar, GKL tidak hanya menawarkan properti strategis, tetapi juga menjadi pusat aktivitas ekonomi dan komunitas di Bekasi. PPRO berkomitmen untuk terus menghadirkan acara serupa yang dapat memberikan manfaat lebih luas bagi kota dan masyarakat.

“Kami optimis Grand Kamala Lagoon dapat menjadi ikon baru Kota Bekasi yang tidak hanya menjadi hunian berkualitas, tetapi juga pusat kegiatan yang mendorong ekonomi lokal,” pungkas Afrilia.