- Home
- /
- EkBis
- /
- Agribisnis
PPL Jadi Garda Terdepan Swasembada Pangan, Wamentan: Perannya Seperti Menteri di Lapangan
Kredit Foto: Antara/Yusuf Nugroho
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, mengatakan bahwa penyuluh pertanian lapangan (PPL) mempunyai peran strategis dalam mewujudkan swasembada pangan yang menjadi visi akbar dari Presiden Prabowo Subianto.
"Penyuluh adalah garda terdepan yang membawa inovasi, teknologi, dan pengetahuan langsung kepada petani. Tanpa mereka, swasembada pangan tidak akan tercapai," ujar Sudaryono yang akrab disapa Mas Dar dalam dialog dengan para penyuluh pertanian di Magelang, Jawa Tengah, Rabu (26/2/2025).
Peran penyuluh, kata dia, tidak hanya sebatas mendampingi petani saja, tetapi juga sebagai agen pembawa perubahan yang mendorong transformasi pertanian menuju ke arah modernisasi.
Selain itu, swasembada pangan yang ditargetkan pemerintah tidak hanya berfokus pada produksi beras, tetapi juga mencakup komoditas strategis lainnya seperti jagung, kedelai, daging, dan susu.
Selain itu, Sudaryono juga menanggapi perubahan administrasi PPL dari daerah ke pusat. Pihaknya memastikan jika kebijakan tersebut tidak akan mengganggu kinerjal penyuluh di lapangan. Pasalnya, mereka tetap akan berkantor di daerah masing-masing, hanya saja koordinasi dan instruksi berasal dari pemerintah pusat.
"Bukan berarti kalau bupati meminta bantuan, penyuluh tidak boleh bekerja. Semua tugas tetap berjalan seperti biasa," jelasnya.
Sementara itu, untuk meningkatkan kinerja PPL, pemerintah berencana menerapkan sistem peringkat bagi 37 ribu penyuluh di seluruh Indonesia. Mas Dar menjelaskan, mereka yang berprestasi dalam meningkatkan produktivitas dan luas tanam akan mendapatkan insentif serta penghargaan.
“Kompetisi seperti ini diharapkan bisa memacu semangat kerja para penyuluh agar lebih giat dalam mendukung program pertanian nasional,” imbuhnya.
Untuk diketahui, sebagai bentuk komitmen dalam mencapai swasembada pangan, pemerintah telah mengalokasikan berbagai bantuan strategis bagi petani. Beberapa di antaranya adalah peningkatan volume pupuk dari 4,5 juta ton menjadi 9,5 juta ton, penyediaan benih gratis, serta distribusi alat dan mesin pertanian (alsintan). Selain itu, harga gabah juga dinaikkan menjadi Rp6.500 per kilogram guna meningkatkan kesejahteraan petani.
Dalam keterangan yang sama, Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menjelaskan bahwa ada tiga langkah utama yang harus dilakukan PPL untuk mewujudkan swasembada pangan secara cepat sesuai dengan target. Yakni meningkatkan produktivitas, meningkatkan indeks pertanaman (IP), dan memperluas luas tambah tanam (LTT).
"Saya sendiri pernah menjadi PPL sejak tahun 1995. PPL adalah ujung tombak pertanian, dan mereka memiliki peran layaknya menteri di bidang pertanian," ujarnya.
Dengan berbagai langkah strategis yang diterapkan, pemerintah optimistis bahwa target swasembada pangan dapat tercapai demi kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement