Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

RI-Vietnam Miliki Potensi Besar Tingkatkan Kerja Sama Perdagangan dan Investasi

RI-Vietnam Miliki Potensi Besar Tingkatkan Kerja Sama Perdagangan dan Investasi Kredit Foto: Instagram/Airlangga Hartarto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia dan Vietnam memiliki hubungan diplomatik yang telah terjalin selama 70 tahun, dan kini keduanya semakin memperkuat komitmen untuk meningkatkan kemitraan strategis melalui diselenggarakannya High Level Business Dialogue di Jakarta, Senin (10/03/2025).

Pertemuan bertajuk “Vietnam and Indonesia: A Partnership for Progress and Prosperity” itu menjadi momen penting untuk mengeksplorasi peluang kerja sama ekonomi dan investasi kedua negara guna mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Baca Juga: KKP Ungkap Hasil Pengawasan Kualitas Produk Perikanan saat Ramadhan

“Saya percaya, acara ini akan memberikan peluang yang berharga untuk menjajaki kerja sama yang lebih dalam antara Indonesia dan Vietnam, khususnya di bidang ekonomi dan investasi,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan sambutannya pada kesempatan tersebut, dikutip dari siaran pers Kemenko Perekonomian, Selasa (11/3).

Dengan populasi gabungan mencapai hampir 400 juta jiwa, Indonesia dan Vietnam memiliki potensi besar dalam meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi. Menko Airlangga menyampaikan bahwa pada tahun 2024, perdagangan bilateral keduanya terus menunjukkan perkembangan signifikan dengan total perdagangan mencapai USD15 miliar.

Investasi kedua negara terus meningkat dalam berbagai sektor, termasuk pertanian, infrastruktur, manufaktur, dan teknologi. Salah satu proyek investasi strategis yang berjalan yakni pembangunan pabrik kendaraan listrik VinFast di Subang, Jawa Barat, yang mencerminkan semakin eratnya kerja sama di sektor transportasi berkelanjutan.

Selain itu, sektor pariwisata juga menjadi perhatian dalam kerja sama bilateral ini. Maskapai penerbangan nasional dari kedua negara, Vietnam Airlines dan Garuda Indonesia, terus memperluas kolaborasi guna meningkatkan jumlah wisatawan antara Indonesia dan Vietnam.

Menko Airlangga juga menyebutkan beberapa langkah strategis yang dapat dilakukan untuk mendukung ekonomi kedua negara. Pertama, mengoptimalkan pemanfaatan Perjanjian Perdagangan ASEAN (ATIGA) yang memungkinkan tarif 0% pada 99,8% komoditas guna meningkatkan nilai perdagangan bilateral.

Kedua, mempercepat adopsi transaksi digital lintas batas guna meningkatkan aktivitas ekonomi. ASEAN juga tengah mempersiapkan ASEAN Digital Economic Framework Agreement (DEFA) yang akan ditandatangani pada KTT ASEAN tahun ini.

Ketiga, meningkatkan kolaborasi di bidang teknologi untuk membantu bisnis berkembang dan bersaing secara lebih efektif di kancah global, khususnya bagi UMKM. Raksasa teknologi Vietnam, FPT, telah memperluas jaringan bisnisnya di Indonesia, menciptakan peluang baru untuk berkolaborasi.

Kemudian, Menko Airlangga menyebutkan bahwa Indonesia dan Vietnam perlu menghasilkan produk bernilai tambah tinggi guna memperkuat daya saing produk di pasar global. 

Misalnya, mobil listrik Vietnam (VinFast) yang telah memasuki pasar Indonesia, atau farmasi hewan Indonesia (VAKSINDO) yang baru saja menyelesaikan pembangunan pabrik vaksin hewan terbesar di Vietnam.

Menko Airlangga juga menyoroti tantangan yang masih dihadapi dalam kerja sama perdagangan, termasuk adanya berbagai kebijakan Non-Tariff Measures (NTM). 

Oleh karena itu, diperlukan diskusi dan konsultasi lebih lanjut untuk mengatasi kendala tersebut dengan mempertimbangkan kebutuhan kedua negara. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: