Istana Tepis Pengunduran Diri Sri Mulyani, Tegaskan Hanya Hoaks

Belakangan ini, isu pengunduran diri Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani ramai beredar di media sosial. Menanggapi hal tersebut, pihak Istana buka suara dan memastikan bahwa kabar tersebut tidak benar alias hoaks.

Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hariqo Wibawa Satria, menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada pernyataan resmi terkait pengunduran diri Sri Mulyani. Ia menekankan bahwa Menteri Keuangan masih aktif menjalankan tugasnya seperti biasa.

"Kami ingin menegaskan bahwa informasi yang beredar di media sosial mengenai pengunduran diri Ibu Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan adalah tidak benar alias hoaks," kata Hariqo melalui akun Instagram resminya @jurubicarapco dan @hariqosatria, dikutip Selasa (18/3/2025).

Baca Juga: Akhirnya, Sri Mulyani Umumkan Laporan APBN, Ternyata Tekor Rp31,2 Triliun!

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum jelas kebenarannya atau belum terverifikasi. Oleh karena itu, ia mengingatkan pentingnya menyaring informasi sebelum membagikannya ke media sosial.

"Banyak informasi beredar, tapi tak semua benar. Ibu Sri Mulyani masih aktif bekerja untuk Indonesia. Yuk, selalu cek informasi dari sumber resmi dan terpercaya," ujar Hariqo.

Baca Juga: Cairkan Dana Rp16,6 Triliun Buat, Sri Mulyani Warning Bulog: Kelola Tanpa Korupsi!

Sebagai bukti bahwa Sri Mulyani masih menjalankan tugasnya, lanjut Hariqo, Menkeu menghadiri acara buka puasa bersama dengan Presiden Prabowo Subianto pada 12 Maret 2025 di Istana Merdeka. Selain itu, sehari setelahnya, ia juga tetap melaporkan APBN KiTa edisi Februari 2025 di kantornya secara langsung.

Untuk diketahui, sebelumnya sempat terjadi keterlambatan dalam rilis APBN KiTa edisi Januari 2025. Kementerian Keuangan menjelaskan bahwa hal ini disebabkan oleh data APBN awal tahun yang masih volatil karena berbagai faktor.

Pihak Istana pun mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah percaya dengan informasi yang belum terkonfirmasi.

"Kami percaya masyarakat kita tidak mudah terprovokasi oleh berita-berita yang tidak jelas sumbernya," pungkasnya.