Memperkuat Stabilitas Ekonomi Indonesia dan Mendorong Daya Beli di Tengah Pelemahan Rupiah serta Turunnya IHSG
Kredit Foto: Istimewa
Di tengah pelemahan rupiah dan turunnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), stabilitas ekonomi Indonesia menjadi perhatian utama. Ketidakpastian global, tekanan inflasi, serta dinamika geopolitik berdampak pada pasar keuangan dan daya beli masyarakat. Namun, meski terjadi volatilitas di sektor keuangan, peluang investasi di sektor riil, khususnya pariwisata, tetap menjanjikan.
Bagi investor, termasuk family offices, Indonesia masih menjadi salah satu destinasi investasi yang menarik, terutama dalam sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Optimisme ini didukung oleh kekuatan fundamental ekonomi domestik serta meningkatnya minat wisatawan baik domestik maupun internasional.
Memastikan Stabilitas Rupiah dan Pasar Keuangan
Untuk menjaga stabilitas ekonomi, Bank Indonesia (BI) dan pemerintah perlu mengambil langkah-langkah strategis, antara lain:
Intervensi Bank Indonesia (BI):
- Mengelola stabilitas nilai tukar melalui intervensi di pasar valas dan menjaga cadangan devisa.
- Menjaga suku bunga agar tetap kompetitif tanpa menghambat pertumbuhan ekonomi.
- Mendorong Devisa Ekspor & Investasi Asing:
- Mempermudah investasi asing di sektor-sektor strategis, termasuk pariwisata dan properti premium.
- Memberikan insentif kepada eksportir agar devisa tetap beredar di dalam negeri.
Menjaga Daya Beli Masyarakat
Di tengah tekanan inflasi dan kenaikan harga barang, pemerintah harus memastikan daya beli tetap terjaga dengan kebijakan berikut:
Subsidi dan Bantuan Langsung Tunai (BLT):
- Subsidi untuk energi dan bahan pokok agar inflasi terkendali.
- BLT bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk menjaga konsumsi.
- Stabilisasi Harga Pangan dan Energi:
- Menjaga stok pangan strategis agar harga tetap stabil.
- Mengoptimalkan kebijakan energi agar biaya produksi industri tidak melonjak.
Sektor Pariwisata: Optimisme Investor Tetap Tinggi
Meski pasar keuangan menghadapi tantangan, sektor pariwisata Indonesia masih menjadi primadona bagi investor, khususnya family offices dan institusi global yang mencari peluang investasi jangka panjang.
Beberapa faktor yang mendorong optimisme ini adalah:
Pemulihan Wisata Pasca Pandemi:
- Tren kunjungan wisatawan terus meningkat, terutama ke Bali, Labuan Bajo, dan destinasi unggulan lainnya.
- Lonjakan permintaan untuk resor mewah, eco-tourism, dan wellness tourism menjadi peluang investasi besar.
- Peluang di Sektor Properti & Hospitality:
- Hotel dan resort premium menjadi daya tarik bagi investor, terutama dengan meningkatnya jumlah turis kelas menengah ke atas.
- Investasi di infrastruktur wisata seperti bandara, marina, dan transportasi semakin meningkat.
- Dukungan Kebijakan Pemerintah:
- Insentif pajak dan kemudahan perizinan untuk proyek pariwisata.
- Pengembangan Lima Destinasi Super Prioritas (Bali Baru) sebagai motor pertumbuhan industri wisata.
Meningkatkan Minat Investor di Pasar Modal
Untuk menstabilkan IHSG dan menarik lebih banyak investor, diperlukan strategi berikut:
Menjaga Kepercayaan Investor:
- Regulasi yang lebih transparan dan insentif bagi investor lokal maupun asing.
- Mendorong emiten pariwisata dan ekonomi kreatif untuk terus berkembang.
- Diversifikasi Investasi:
- Mengembangkan instrumen investasi berbasis aset pariwisata seperti real estate investment trusts (REITs).
- Memperluas akses pendanaan bagi startup dan pelaku bisnis pariwisata.
Indonesia Tetap Menjanjikan bagi Investor
Di tengah tantangan ekonomi global, stabilitas dalam negeri Indonesia dapat dijaga melalui kebijakan moneter yang tepat, dorongan bagi daya beli masyarakat, serta penguatan sektor riil.
Bagi investor, pariwisata tetap menjadi sektor yang menarik, terutama bagi family offices dan investor institusional yang mencari aset jangka panjang dengan potensi pertumbuhan tinggi. Dengan dukungan kebijakan yang kuat, Indonesia dapat terus menjadi destinasi utama investasi dan pariwisata di kawasan Asia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement