Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jelang Lebaran, Kementan Perketat Pengawasan Lalu Lintas Ternak untuk Cegah PMK

Jelang Lebaran, Kementan Perketat Pengawasan Lalu Lintas Ternak untuk Cegah PMK Kredit Foto: Kemenhub
Warta Ekonomi, Jakarta -

Jelang Idulfitri 2025, Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan bahwa upaya pengendalian penyakit mulut dan kuku (PMK) tetap berjalan optimal di seluruh Indonesia.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menjelaskan bahwa sejak tren kasus meningkat di awal tahun, pemerintah langsung bergerak cepat dengan mengalokasikan Rp100 miliar untuk 4 juta dosis vaksin PMK.

“Begitu ada PMK, Rp100 miliar langsung kami geser. Jutaan dosis vaksin sudah didistribusikan ke berbagai daerah, dan alhamdulillah saat ini tren kasus sudah mulai melandai,” ujar Amran dalam keterangannya yang dikutip, Kamis (27/3/2025).

Baca Juga: BPOM Gandeng Kementan! Indonesia Siap Garap Pasar Obat Rp300 Triliun!

Sementara itu, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda, mengaku jika pihaknya terus melakukan pemantauan harian melalui portal Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional Terpadu (iSIKHNAS) untuk mengantisipasi lonjakan lalu lintas ternak menjelang Lebaran.

Dia menjelaskan bahwa ternak yang baru tiba di lokasi tujuan biasanya mengalami penurunan daya tahan tubuh lantaran menempuh perjalanan panjang sehingga mereka lebih rentan terhadap penyakit, salah satunya PMK.

“Kami mengimbau para peternak dan pelaku usaha agar segera melaporkan ternak yang sakit kepada petugas kesehatan hewan setempat agar bisa segera ditangani dan tidak menulari ternak lain,” kata dia.

Kementan, untuk memastikan pengendalian PMK tetap berjalan efektif, juga meningkatkan kapasitas epidemiologi petugas kesehatan hewan. Dengan demikian, respons cepat, deteksi dini, serta strategi berbasis risiko bisa diterapkan di seluruh daerah terdampak.

Baca Juga: Dukung Swasembada Pangan, Kementan Beri Insentif Motor bagi Penyuluh

Tak hanya itu, Kementan telah menjalankan Bulan Vaksinasi PMK pada Januari – Maret 2025 sebagai langkah preventif serta akan melanjutkan vaksinasi ulangan pada Juli – September. Tercatat hingga saat ini total vaksinasi nasional telah mencapai 1,68 juta dosis, dengan target cakupan minimal 70 persen.

“Dari jumlah tersebut, 1.078.189 dosis berasal dari APBN, sementara 607.462 dosis didanai dari APBD, hibah, CSR, feedlot, serta vaksinasi mandiri,” jelas Agung.

Senada, Direktur Kesehatan Hewan, Imron Suandy, menjelaskan bahwa Kementan juga telah mendistribusikan berbagai logistic dan obat-obatan pendukung seperti vitamin, analgesic, antibiotic, disinfektan, serta peralatan medis ke berbagai daerah guna mempercepat pengendalian PMK.

“Sebagian besar provinsi sudah mencapai target vaksinasi di atas 60 persen, bahkan ada yang melebihi 80%. Kami pastikan vaksinasi terus berjalan agar penyebaran PMK semakin terkendali,” tuturnya.

Selain itu, langkah lanjut untuk mencegah penyebaran PMK antarwilayah, Kementan juga memperketat pengawasan lalu lintas hewan dan produk hewan. Dia menyebut jika pemerintah mengandalkan aplikasi pemantauan yang diawasi langsung oleh Pejabat Otoritas Veteriner (POV) sebagai sistem kontrol utama.

Lebih lanjut, upaya lain seperti penerapan biosekuriti, penyediaan pakan berkualitas, serta pemeriksaan kesehatan hewan secara rutin juga terus dilakukan.

“Vaksinasi saja tidak cukup. Semua aspek harus diperhatikan agar ternak tetap sehat dan aman,” tegas Imron.

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: