Dedolarisasi Makin Cepat, Trump Bikin Investor Tinggalkan Dolar AS

Dolar Amerika Serikat (Dolar AS) mencatatkan kenaikan tipis dalam perdagangan di Selasa (1/4). Pasar nampaknya tengah menimbang arah pergerakan dolar menjelang penerapan tarif oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Dilansir dari Reuters, Rabu (2/4), Indeks Dolar (DXY) yang mengukur kekuatan greenback terhadap sejumlah mata uang utama lainnya seperti yen dan euro, naik 0,04% menjadi 104,2.

Baca Juga: Raksasa Otomotif Amerika Serikat Ford Tak Kebal Tarif Mobil Donald Trump

Kepala Riset Valas Global Honkong Shanghai Banking Corporation (HSBC), Paul Mackel, mengatakan bahwa investor mengalami kelelahan dalam mencoba memahami dampak tarif dari AS.

"Banyak yang enggan mengambil posisi karena hasil akhirnya masih sangat tidak jelas," kata Mackel.

Meskipun banyak yang mulai meninggalkan dolar, Mackel percaya bahwa greenback tidak akan mengalami penurunan signifikan dalam 6 hingga 12 bulan ke depan.

Selain ketidakpastian jangka pendek, ada kekhawatiran lebih besar tentang de-dolarisasi dalam jangka panjang akibat kebijakan isolasionis dari Trump.

Beberapa faktor yang dapat mengurangi daya tarik dolar misalnya adalah turunnya prospek ekonomi dari AS. Hal tersebut mengurangi daya tarik dolar sebagai lindung nilai risiko.

Baca Juga: Jelang Pengumuman Kebijakan Tarif Trump, Saham Global Naik hingga Emas Cetak Rekor Tertinggi

Ulah Trump yang tak pasti dalam menerapkan tarif juga telah mengamplifikasi penurunan kepercayaan investor asing terhadap stabilitas dolar AS. Hal ini terlihat dari tren jangka panjang selama dua dekade terakhir yang menunjukkan penurunan kepemilikan dolar dalam cadangan devisa bank sentral, serta meningkatnya minat terhadap aset alternatif seperti emas.