Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mendag Harap Dukungan Prancis dalam Mendorong Penyelesaian Indonesia-EU CEPA

Mendag Harap Dukungan Prancis dalam Mendorong Penyelesaian Indonesia-EU CEPA Kredit Foto: WE
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso berharap dukungan Prancis dalam mendorong terselesaikannya Perundingan Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa (Indonesia-EU CEPA).

Hal tersebut disampaikannya usai pertemuan dengan Menteri Urusan Perdagangan Luar Negeri dan Warga Prancis di Luar Negeri Laurent Saint-Martin di kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta, Rabu (9/4/2025).

Baca Juga: Dukung Keputusan Prabowo, Buruh Dorong Penyesuaian Aturan TKDN

“Indonesia berharap, Prancis dapat memberikan dukungannya dalam mendorong penyelesaian  Perundingan Indonesia-EU CEPA. Saat ini, Ketua Perunding dan masing-masing kelompok kerja  sedang mengintensifkan pertemuan untuk menyelesaikan isu-isu runding yang tersisa. Kami juga berharap, Indonesia dan Uni Eropa dapat mencapai solusi yang seimbang dan realistis atas isu-isu tersebut,” kata Mendag, dikutip dari siaran pers Kemendag, Kamis (10/4).

Mendag Budi juga berharap Uni Eropa membuka akses pasar bagi produk-produk utama Indonesia. “Indonesia juga mengharapkan akses pasar bagi produk-produk utama Indonesia seperti minyak sawit, alas kaki, tekstil, dan produk perikanan,” tegasnya.

Menurut Mendag, solusi atas isu-isu yang tersisa juga harus mencakup kesepakatan konkret terhadap langkah-langkah Uni Eropa yang berpotensi menjadi hambatan bagi ekspor Indonesia. 

Pertemuan turut membahas isu-isu lainnya terkait upaya peningkatan kerja sama perdagangan dan  investasi di sektor-sektor strategis seperti energi, transportasi, agroindustri, dan pertambangan. Indonesia dan Prancis sepakat untuk memfasilitasi bisnis kedua negara melalui proyek-proyek kerja sama yang dapat menciptakan peluang usaha baru.

Hargai Penundaan Implementasi Regulasi Deforestasi Uni Eropa (EUDR) 

Dalam pertemuan ini, Mendag Busan menyampaikan, Indonesia menghargai Uni Eropa yang menunda implementasi EUDR. Indonesia tetap meminta Uni Eropa untuk mempertimbangkan kembali setiap regulasi yang memberatkan perdagangan secara tidak perlu, bersifat diskriminatif, serta tidak sejalan dengan aturan dan prinsip-prinsip Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

“Oleh karena itu, kedua pihak perlu bekerja sama lebih erat untuk menciptakan iklim usaha yang lebih kondusif, secara segera, demi menjaga kesejahteraan ekonomi kita. Jalur terbaik untuk  mencapai hal tersebut adalah melalui penyelesaian Perundingan CEPA,” pungkas Mendag.

Kinerja Perdagangan Indonesia-Prancis

Pada 2024, neraca perdagangan Indonesia defisit USD 532,40 juta terhadap Prancis. Namun, nilai  ini menurun 14,80 persen dibandingkan defisit pada 2023 yang sebesar USD 738,60 juta. Sementara itu, pada Januari 2025, defisit Indonesia terhadap Perancis mencapai USD 15,9 juta. Artinya, terdapat penurunan nilai defisit hingga 66,6 persen dibanding Januari 2024 yang sebesar 47,7 juta.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: