Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 8–11 April 2025 ditutup dengan hasil yang bervariasi. Kabar baik datang dari sisi frekuensi transaksi harian yang melonjak signifikan sebesar 16,16%, menjadi 1,18 juta kali transaksi dibandingkan pekan sebelumnya yang hanya mencatat 1,02 juta kali.
Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad, menjelaskan bahwa volume transaksi harian juga mengalami kenaikan tipis sebesar 0,71%, dari 18,77 miliar menjadi 18,90 miliar lembar saham.
Namun, di tengah geliat transaksi tersebut, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru mengalami penurunan 3,82%, ditutup pada level 6.262,226 dari posisi pekan lalu di 6.510,620.
Baca Juga: Bos BEI Buka-Bukaan soal Jurus Tangkal IHSG Anjlok Dua Kali dalam Waktu Berdekatan
Kapitalisasi pasar pun turut terdampak, melemah 3,88% menjadi Rp10.695 triliun dari sebelumnya Rp11.126 triliun. Perubahan juga terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian, yang turun signifikan sebesar 20,38% ke angka Rp14,81 triliun dari Rp18,60 triliun pada minggu sebelumnya.
Investor asing juga mencatatkan aksi jual bersih. Pada perdagangan Jumat (11/4), nilai jual bersih mencapai Rp214,17 miliar. Sementara itu, sepanjang tahun berjalan 2025, investor asing telah melakukan aksi jual bersih senilai Rp35,86 triliun.
Baca Juga: Pasar Modal Makin Bergairah, BEI Sebut Ada 32 Emiten Lagi Antre IPO
Sebagai informasi tambahan, pada awal pekan ini, tepatnya pada Selasa (8/4), Bursa Efek Indonesia (BEI) menggelar konferensi pers untuk mengumumkan penyesuaian ketentuan mengenai ambang batas Auto Rejection Bawah (ARB) dan trading halt.
Pada kesempatan tersebut, BEI juga melakukan penyesuaian batasan ARB menjadi 15% untuk seluruh rentang harga bagi efek berupa saham pada Papan Utama, Papan Pengembangan, dan Papan Ekonomi Baru, kemudian Exchange-Traded Fund (ETF), serta Dana Investasi Real Estat (DIRE). Selain itu, BEI menyesuaikan kebijakan trading halt dengan menaikkan ambang batas penurunan IHSG dari sebelumnya 5% menjadi 8%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait:
Advertisement