Investor Bursa Asia Panik, Trump Ogah Mulai Negosiasi Tarif dengan China

Bursa Asia kembali bergejolak hingga mencatatkan pelemahan dalam perdagangan di Rabu (16/4). Pasar kembali khawatir dengan memanasnya perang dagang dari China-Amerika Serikat (AS).

Dilansir dari Reuters, Kamis (17/4), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Bursa Asia. Hampir semua indeks mencatatkan koreksi dalam sesi kali ini:

• Hang Seng (Hong Kong): Turun 1,91% ke 21.056,98.
• CSI 300 (China): Naik 0,31% ke 3.772,82.
• Shanghai Composite (China): Naik 0,26% ke 3.276,00.
• Nikkei 225 (Jepang): Turun 1,01% ke 33.920,40.
• Topix (Jepang): Turun 0,61% ke 2.498,03.
• Kospi (Korea Selatan): Turun 1,21% ke 2.447,43.
• Kosdaq (Korea Selatan): Turun 1,8% ke 699,11.

Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt baru-baru ini mengumumkan bahwa pihaknya tak akan menghubungi China. Ia justru mendesak negara tersebut untuk menghubunginya guna memulai negosiasi yang bertujuan menyelesaikan pertikaian dagang yang semakin memanas antara kedua negara.

“Bola sekarang ada di tangan China. China perlu membuat kesepakatan dengan kami. Kami tidak harus membuat kesepakatan dengan mereka,” ujar Leavitt.

Dari China, Biro Statistik Nasional menyatakan bahwa output industri negara tercatat naik secara tahunan hingga 7,7% di Maret 2025. Penjualan ritel yang menjadi indikator konsumsi juga tumbuh 5,9%. Investasi aset tetap meningkat sebesar 4,2%.

Dari Jepang, Bank of Japan (BoJ) diperkirakan akan memangkas proyeksi pertumbuhan ekonominya pada pertemuan kebijakan 30 April–1 Mei. Hal tersebut karena kebijakan tarif telah meningkatkan risiko terhadap pemulihan yang masih rapuh dari Jepang.

Baca Juga: Saham FORE 3 Kali Berturut Sentuh ARA, Ini Sederet Investor yang Ikut Mendulang Cuan

Sementara Menteri Keuangan Korea Selatan, Choi Sang-mok akan segera mengadakan pertemuan dengan Menteri Keuangan Amerika Serikat, Scott Bessent. Kedua belah pihak akan membahas isu perdagangan termasuk kebijakan tarif mulai minggu depan.