Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia Masuk 10 Besar Ekonomi Terkuat versi IMF 2025, Ini Faktor Pendorongnya

Indonesia Masuk 10 Besar Ekonomi Terkuat versi IMF 2025, Ini Faktor Pendorongnya Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia berhasil menduduki peringkat ke 7 dari 10 negara dengan perekonomian paling besar selama tahun 2025. Daftar ini dirilis oleh International Monetary Fund (IMF) atau Dana Moneter Internasional menggunakan metode Purchasing Power Parity (PPP).

Berdasarkan data tersebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebenarnya mempunyai potensi lebih besar lagi, dan ada peluang naik peringkat. Hal itu dikatakan oleh Dendi Ramdani sebagai Department Head of Industry and Regional Research Bank Mandiri.

“Alasannya, ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh tinggi lagi, lebih dari 5 persen,” kata Dendi, Jumat (18/4).

Ia pun memaparkan ada tiga faktor yang bisa mendorong ekonomi Indonesia tumbuh lebih tinggi lagi. Pertama, Indonesia mempunyai penduduk usia produktif Indonesia berjumlah besar. Jumlahnya lebih banyak daripada usia tidak produktif. 

Baca Juga: IMF Meradang, Trump Bikin Suram Pertumbuhan Ekonomi Global

“Penduduk usia produktif ini adalah kekuatan yang sangat potensial mendorong pertumbuhan ekonomi, dikombinasikan dengan kekuatan modal dan teknologi,” paparnya.

Ia memandang, penduduk usia produktif merupakan kekuatan konsumtif yang harus dijaga daya beli dan belanjanya, sehingga permintaan barang dan jasa dapat meningkat, kemudian dapat menggerakkan sisi produksi.

Faktor kedua, Indonesia mempunyai sumber daya alam yang berlimpah dan belum optimal diberdayakan. Mulai dari sektor energi, tambang, perkebunan, pertanian hingga perikanan. Dendi menyampaikan, Sumber daya alam adalah kekuatan untuk menjadi sumber daya pembangunan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Faktor ketiga menurut Dendi ialah kualitas institusi dan governance pemerintahan yang masih memiliki peluang banyak untuk perbaikan.

“Yang selanjutnya bisa berdampak pada penciptaan iklim investasi dan bisnis yang kondusif untuk mendorong aktivitas investasi dan bisnis,” tuturnya.

Ia menyebut jika institusi dan governance lebih baik, pertumbuhan ekonomi Indonesia dipastikan akan tumbuh lebih tinggi lagi. Bukan tidak mungkin jika harapan Presiden RI Prabowo Subianto tercapai, yaitu pertumbuhan ekonomi hingga 8%.

“Dalam situasi kualitas institusi dan governance yang belum baik saja Indonesia bisa tumbuh 5 persenan,” kata Dendi.

Baca Juga: IMF Soroti Rencana Pemecatan Jerome Powell, Ada Peringatan Keras Buat Trump!

Dendi memaparkan, periode pemerintahan Prabowo dan kondisi 15-20 tahun ke depan, menjadi kunci bagi Indonesia untuk bisa tumbuh lebih tinggi dan masuk menjadi negara maju. 

“Dalam periode 15-20 tahun ke depan, Indonesia perlu mempercepat peningkatan pertumbuhan ekonomi, percepatan peningkatan kulitas SDM, kualitas adopsi dan pengembangan teknologi, dan peningkatan kualitas institusi,” tuturnya.

Menurut Dendi, percepatan ini perlu dilakukan karena Indonesia berkejaran dengan ageing population. Alasannya karena setelah 20 tahun ke depan, penduduk Indonesia yang sekarang masuk usia produktif, sudah mulai menua. Kondisi ini jelas akan berisiko karena Indonesia bisa terjebak masuk ke dalam middle income trap.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: