Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

RI Berpotensi Besar Jadi Pusat Industri Halal Dunia, Kemenperin Lakukan Ini

RI Berpotensi Besar Jadi Pusat Industri Halal Dunia, Kemenperin Lakukan Ini Kredit Foto: Google
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza mengungkapkan Indonesia memiliki potensi besar menjadi pusat industri halal dunia mengingat merupakan negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia.

Dengan potensi tersebut, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mengawal berbagai program strategis yang mendorong daya saing produk halal nasional, salah satunya mendukung pameran berbagai sektor industri halal di kancah nasional maupun internasional.

Baca Juga: Jadi Mitra Dagang Strategis RI, Ini Upaya Kemendag Optimalkan Ekspor ke India

Kemenperin bersama PT Dyandra Promosindo secara resmi menyelenggarakan kegiatan Kick-Off Halal Indonesia International Industry Expo (Halal Indo) 2025, sebagai penanda dimulainya rangkaian menuju pameran industri halal terbesar di Indonesia, yang akan berlangsung pada 25–28 September 2025 di ICE BSD City, Tangerang.

"Industri halal telah menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru secara global. Mengingat bahwa negara kita merupakan negara populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia tentunya memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi pemain utama dalam ekosistem halal global," ungkap Wamenperin, dikutip dari siaran pers Kemenperin, Selasa (29/4).

Penyelenggaraan Halal Indo 2024 sebelumnya berhasil menarik lebih dari 12 ribu pengunjung dengan nilai transaksi mencapai Rp1,3 miliar dan komitmen kerja sama sebesar Rp6 miliar. Pada tahun 2025, dengan mengusung tema "Where Halal Meets the World", Halal Indo 2025 ditargetkan menarik lebih dari 15 ribu pengunjung dari dalam dan luar negeri.

Expo ini akan mempertemukan berbagai pemangku kepentingan industri halal, termasuk produsen, pembeli, regulator, asosiasi, pelaku UMKM, hingga investor dari lebih dari 20 negara, guna memperkuat ekosistem halal dari hulu hingga hilir.

"Kontribusi industri halal nasional seperti makanan dan minuman, tekstil, farmasi, dan kosmetik turut mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,03% pada tahun 2024. Bahkan, ekspor produk industri halal Indonesia mencapai USD64,11 miliar sepanjang Januari hingga Desember 2024," ujar Faisol.

Lebih lanjut, Wamenperin menyampaikan, Indonesia saat ini menduduki peringkat ketiga dalam Global Islamic Economy Indicator versi The State of the Global Islamic Economy Report 2023/2024, setelah Malaysia dan Arab Saudi. Namun demikian, ia menekankan pentingnya memperkuat branding global produk halal premium asal Indonesia.

"Kita perlu belajar dari negara-negara lain, seperti Thailand sebagai dapur halal dunia, Korea Selatan sebagai destinasi wisata halal, serta Brazil dan Australia sebagai pemimpin pasar daging halal," katanya.

Sebagai bagian dari upaya memperkuat ekosistem industri halal nasional, Kemenperin terus mendorong pembangunan infrastruktur halal, sertifikasi halal, peningkatan kesadaran (awareness) terhadap industri halal, literasi halal, serta pemberian penghargaan melalui Indonesia Halal Industry Awards (IHYA). 

Selain itu, ekspansi pasar juga terus dilakukan melalui kerja sama internasional dan partisipasi dalam pameran global.

“Potensi produk industri halal secara global bisa mencapai angka USD1,3 triliun. Ini besar sekali dalam skala industri. Namun, jika kita tidak bisa meningkatkan ekosistem, infrastruktur dn seluruh brand global kita, maka kita hanya akan menjadi pasar dari produk-produk yang akan masuk ke pasar dalam negeri kita,” tegas Faisol.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: