Duh! Penjualan dan Laba Bersih Produsen Susu Ultra (ULTJ) Kompak Ambruk di Kuartal I 2025

Produsen susu UHT, PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) tampak membuka 2025 dengan kinerja yang lesu. Selama kuartal I 2025, perusahaan membukukan laba bersih sebesar Rp364,68 miliar, turun 9,97% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp405,09 miliar. Koreksi ini juga berdampak pada penurunan laba per saham dasar, dari Rp39 menjadi Rp35.

Dari segi penjualan, perusahaan juga mencatat penurunan tipis. Total penjualan di kuartal I 2025 tercatat sebesar Rp2,28 triliun, sedikit melemah 0,59% dari Rp2,29 triliun pada kuartal pertama 2024.

Meskipun demikian, beban pokok penjualan berhasil ditekan dari Rp1,52 triliun menjadi Rp1,49 triliun, sehingga laba bruto masih mampu naik menjadi Rp792,67 miliar dari sebelumnya Rp776,81 miliar.

Baca Juga: Perjalanan Sabana Prawirawidjaja Membangun Ultrajaya hingga Masuk 50 Orang Terkaya se-Indonesia

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2025 yang dirilis Selasa (29/4), pendapatan ULTJ masih didominasi penjualan domestik dari segmen minuman menyentuh angka Rp2,51 triliun, meski turun tipis dari Rp2,52 triliun. Penjualan makanan di dalam negeri juga ikut menyusut menjadi Rp15,89 miliar dari sebelumnya Rp19,98 miliar. 

Sementara dari pasar ekspor, penjualan minuman tercatat Rp2,7 miliar, turun dari Rp3,77 miliar. Sebaliknya, penjualan makanan ekspor naik dari Rp1,05 miliar menjadi Rp1,65 miliar.

Dari sisi neraca keuangan, total aset ULTJ meningkat menjadi Rp8,64 triliun per akhir Maret 2025, dari posisi Desember 2024 sebesar Rp8,46 triliun. Di saat yang sama, liabilitas mengalami penurunan signifikan dari Rp1,03 triliun menjadi Rp844 miliar. Dengan rincian liabilitas jangka pendek Rp716,50 miliar dan jangka panjang Rp127,72 miliar, posisi ekuitas pun menguat menjadi Rp7,79 triliun dari sebelumnya Rp7,42 triliun.