Sompo Insurance Bukukan Laba Tertinggi, Siap Spin Off Unit Syariah

PT Sompo Insurance Indonesia mencatatkan kinerja gemilangnya sepanjang tahun 2024. Tercatat lonjakan laba bersih dari Sompo mencapai 45,3% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp150,9 miliar.

Di tengah kompetisi ketat industri asuransi umum, perusahaan ini juga mulai bersiap menjalankan transformasi penting yakni memisahkan unit syariah demi patuh pada aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pasalnya, merujuk pada regulasi OJK, perusahaan asuransi wajib melakukan spin off dari Unit Usaha Syariahnya (UUS) paling lambat Desember 2026.

Presiden Direktur Sompo Insurance Indonesia, Eric Nemitz, menyatakan bahwa pencapaian ini tak lepas dari strategi bisnis yang fokus pada inovasi dan sinergi dengan mitra. 

Baca Juga: Klaim Asuransi Ditolak dengan 'Alasan Klasik', OJK Diminta Bertindak

“Kami terus berkomitmen memenuhi kebutuhan nasabah dan mitra lewat berbagai produk asuransi umum, mulai dari properti hingga kesehatan global,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (3/5/2025).

Dari sisi pendapatan, perusahaan mengantongi Rp3,2 triliun dari bisnis konvensional dan syariah, tumbuh 7,6% yoy. Tiga lini produk utama yakni asuransi properti, kendaraan, dan kesehatan tercatat menyumbang mayoritas premi sebesar Rp2,4 triliun atau 82% dari total.

Sompo juga menunjukkan posisi keuangan yang kuat. Risk based capital (RBC) perusahaan mencapai 242%, jauh melampaui batas minimum 120% yang ditetapkan otoritas. Rasio kecukupan investasi juga terjaga di angka 168%.

Sementara itu di lini bisnis syariah, perusahaan membukukan surplus dana tabarru Rp60,1 miliar, naik 32,1% dibanding tahun sebelumnya. RBC syariah bahkan tembus 679%.

Baca Juga: Tugu Insurance Ngebut Spin Off Syariah, Target Rampung Sebelum Akhir Tahun

Sebagai bagian dari kepatuhan terhadap regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Sompo telah mengumumkan rencana pemisahan unit syariah pada November 2024. Proses spin off ini ditargetkan rampung paling lambat Desember 2026, sesuai mandat yang berlaku.

Transformasi ini ditengarai merupakan langkah serius Sompo untuk memperkuat fondasi bisnis konvensional dan syariah secara terpisah, di tengah tren pertumbuhan sektor asuransi berbasis prinsip syariah di Indonesia.