Tugu Insurance Ngebut Spin Off Syariah, Target Rampung Sebelum Akhir Tahun

PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) sedang mempersiapkan proses pemisahan (spin off) Unit Usaha Syariah (UUS) dengan target penyelesaian pada 2025. Presiden Direktur Tugu Insurance, Tatang Nurhidayat, mengungkapkan bahwa meskipun tenggat resmi ditetapkan pada kuartal IV 2025, perusahaan berharap prosesnya bisa selesai lebih cepat.
“Kita gak mau akhir tahun, sebetulnya kita maunya ya deket-deket tengah tahun udah selesai. Walaupun KPI-nya tetap Q3, sih. Kalau bisa Q3 selesai, lebih cepat semester I mudah-mudahan. Lebih lambatnya, paling jeleknya Q4, kan, Mas. Tapi Q3 kita harapkan selesai, jadi kalau Q3,” ujar Tatang dalam media briefing di Jakarta, Kamis (17/4/2025).
Meski kontribusi UUS terhadap total bisnis Tugu Insurance masih di bawah 5 persen, pertumbuhannya dinilai signifikan. Pada 2024, kontribusi UUS meningkat hampir dua kali lipat secara tahunan (year-on-year), mencerminkan potensi besar di segmen syariah.
Baca Juga: Tugu Insurance Belum Berani Terjun ke Asuransi Tani, Masih Tunggu Arahan
Secara umum, Tugu Insurance membukukan pendapatan premi sebesar Rp5,67 triliun pada 2024, naik 12,4 persen dari Rp5,04 triliun pada 2023. Namun, Tatang mengakui pertumbuhan tersebut belum sesuai harapan perusahaan.
“Market cap-nya sih Rp3 triliun industri. Jadi tumbuh 100 persen aja belum sesuai dengan ekspektasi kita. Kita pengennya, kalau saya lihat, itu kan harus kuantum, tumbuh 200–300 persen. Itu adalah harapan kita dari potensi. Kita percaya dengan model induknya, yang nanti harus spin off yang kuat,” tegasnya.
Baca Juga: Naik 4 Kali Lipat, Tugu Insurance Bukukan Laba Rp46,02 Miliar di Januari 2025
Tatang menambahkan, proses spin off UUS masih berjalan sesuai rencana. Ia optimistis entitas syariah baru akan terbentuk tahun ini, bersamaan dengan rampungnya proses transfer portofolio. Penutupan unit lama diproyeksikan dilakukan pada tahun depan.
“Tapi penutupan unitnya bisa jadi tahun depan. Penutupan UUS yang sudah kosong, artinya kan berarti perusahaan yang baru udah pasti berdiri, izinnya udah beres semua tahun ini,” jelasnya.
Ia menyebutkan bahwa unit syariah baru akan menyesuaikan struktur induk agar mampu bersaing dalam industri ke depan.
“Artinya modeling-nya bisa diperlukan di selain competency-nya, nilai-nilai yang lagi pendeknya gitu ya, enggak jauh beda. Ya, kan, strong financial, reliable service juga kita akan pakai. Dasarnya sama. Kita yakin itu bisa mempermanahkan persaingan industri dan kita yakin,” tutup Tatang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement