Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Impor Energi dari AS Masih Tahap Negosiasi, Bahlil: Belum Ada Nilai Final

Impor Energi dari AS Masih Tahap Negosiasi, Bahlil: Belum Ada Nilai Final Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Rencana pemerintah untuk mengalihkan impor energi dari sejumlah negara ke Amerika Serikat (AS) masih menunggu hasil final dari proses negosiasi dagang yang tengah berlangsung. Langkah ini merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk menyeimbangkan neraca perdagangan bilateral.

Pemerintah AS mencatat adanya defisit perdagangan terhadap Indonesia. Namun, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia justru mencatat surplus dagang terhadap AS sebesar 14,5%.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada keputusan final terkait nilai maupun skema pengalihan negara asal impor energi.

Baca Juga: Soal BBM Subsidi, Bahlil: Tunggu Tanggal Mainnya!

“Masih dalam negosiasi kan, sampai sekarang kan tim kita belum final kan, tim negosiasi kita masih berjalan. Kalau sudah selesai baru kita bicara jumlahnya,” kata Bahlil saat ditemui usai rapat di Istana Presiden, Jakarta, Senin (5/5/2025).

Saat ditanya mengenai negara mana saja yang akan terdampak kebijakan switching impor energi ke AS, Bahlil menekankan bahwa hal itu baru akan dijelaskan setelah seluruh proses negosiasi dengan pemerintah AS selesai.

Baca Juga: Bahlil Tahan Belanja Energi dari AS, Menanti Deal Dagang Final

“Setelah negosiasi dengan Amerika, form-nya berapa, baru saya akan menjelaskan switch-nya dari negara mana saja,” ujarnya.

Sebagai informasi, impor energi dari AS ke Indonesia saat ini didominasi oleh liquefied petroleum gas (LPG) sebesar 59%, dan minyak mentah sekitar 6–7%. Pemerintah tengah merancang peningkatan volume impor LPG hingga 85% dan minyak mentah hingga 40%, termasuk bahan bakar minyak (BBM), dengan total nilai diperkirakan mencapai US$10 miliar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: