Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Putus Rantai Kemiskinan, Presiden Prabowo Akan Luncurkan Program Sekolah Berasrama untuk Anak Kurang Mampu

Putus Rantai Kemiskinan, Presiden Prabowo Akan Luncurkan Program Sekolah Berasrama untuk Anak Kurang Mampu Kredit Foto: BPMI
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan rencana besar pemerintah dalam bidang pendidikan, yakni pembangunan minimal 100 sekolah berasrama per tahun khusus untuk anak-anak dari keluarga tidak mampu. Program ini disampaikan saat acara Halal Bihalal Bersama Purnawirawan TNI AD dan Keluarga Besar TNI-POLRI di Balai Kartini, Jakarta, Selasa, 6 Mei 2025.

"Saya akan membangun minimal 100 setiap tahun sekolah berasrama untuk keluarga yang paling tidak mampu, karena saya bertekad untuk memutus rantai kemiskinan. Kalau bapaknya pemulung, anaknya tidak boleh jadi pemulung," tegas Presiden Prabowo dalam pidatonya, dikutip Rabu (7/5).

Baca Juga: Presiden Prabowo Terima Surat Kepercayaan Delapan Duta Besar Negara Sahabat di Istana Merdeka

Kepala Negara menjelaskan bahwa sekolah berasrama ini akan mengutamakan peserta didik dari keluarga dengan latar belakang ekonomi terbawah. Verifikasi dilakukan melalui data dari Kementerian Sosial, Kementerian PAN-RB, dan Badan Pusat Statistik.

"Karena mereka yang punya data adalah mencek rumah tinggal keluarga tersebut," ungkap Presiden.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo memperlihatkan contoh nyata dengan menampilkan profil calon peserta didik bernama Naila, seorang anak dari keluarga berpenghasilan kurang dari satu juta rupiah per bulan yang tetap ceria meski hidup dalam kondisi sulit. Presiden menegaskan bahwa perjuangan untuk memberikan masa depan lebih baik kepada anak-anak seperti Naila akan menjadi fokus utama pemerintahannya ke depan.

"Sisa hidup saya, perjuangan saya adalah untuk merubah nasib Naila-Naila di Indonesia," tegasnya penuh semangat.

Presiden Prabowo turut menyampaikan bahwa 53 hingga 55 sekolah berasrama pertama ditargetkan mulai beroperasi pada Juli 2025. Program ini diharapkan menjadi langkah konkret untuk memutus rantai kemiskinan antargenerasi.

"Kita harus berani. Siapa berani menang, berani benar, berhasil. Berani dulu, baru benar. Setelah berani benar, baru berhasil. Harus berani dulu. Kalau tidak berani, kita tidak bisa dapat apa-apa," ucap Presiden.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: