Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Bursa Efek Indonesia (BEI) sedang memantau ketat pergerakan saham dua emiten, yaitu PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK) dan PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk (PDES) akibat terjadi lonjakan harga saham di luar kebiasaan (unusual market activity/uma).
"Dalam rangka perlindungan investor, dengan ini kami menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK) di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA)," tulis BEI dalam pengumumannya.
Pada perdagangan Kamis (8/5), saham TGUK ditutup meroket 34,33% ke level Rp90. Dalam sepekan, sahamnya sudah melesat 50%. Setelah pengumuman UMA, saham TGUK pada sesi pertama perdagangan Jumat (9/5) melemah -4,44% ke Rp86.
Baca Juga: Baru Sehari Dibuka, Saham KRYA Kembali Kena Suspensi BEI Gegara Hal Ini
"Dalam rangka perlindungan investor, dengan ini kami menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk (PDES) di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA)," terang BEI.
Saham PDES juga berakhir menanjak 7,18% ke Rp418 pada penutupan perdagangan kemarin. Dalam seminggu, PDES sudah naik 18,75% bahkan terbang 80,17% dalam sebulan terakhir. Sementara itu, pada perdagangan pagi ini, PDES tampak terkoreksi -0,48% ke Rp416.
"Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal," jelas BEI.
Baca Juga: IHSG Hari Ini Dibuka Sumringah Naik 0,60% ke 6.868, Saham JATI Kembali Unjuk Gigi
Namun, sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham-saham tersebut, Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi sahamnya. Oleh karena itu para investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi Bursa.
"Mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya serta mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)," ungkap BEI.
Investor juga diminta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait:
Advertisement