Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Banks for Animals 2025 Ajak Lembaga Keuangan Berperan dalam Perlindungan Hewan

Banks for Animals 2025 Ajak Lembaga Keuangan Berperan dalam Perlindungan Hewan Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Koalisi Act for Farmed Animals, yang terdiri dari Animal Friends Jogja dan Sinergia Animal International, meluncurkan laporan Banks for Animals 2025, sebuah inisiatif global untuk mendorong lembaga keuangan mengadopsi kebijakan yang lebih kuat dalam mendukung kesejahteraan hewan.

Laporan ini mengevaluasi 100 institusi keuangan dari berbagai negara, termasuk lima bank besar di Indonesia: Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia, Bank Central Asia, Bank Syariah Indonesia, dan Bank Rakyat Indonesia. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar institusi yang dianalisis masih memiliki kinerja yang sangat rendah terkait perlindungan terhadap hewan.

“Hampir 60% institusi yang dinilai tidak memperoleh skor sama sekali. Rata-rata skor global hanya 3%, menunjukkan masih jauhnya perjalanan menuju sektor keuangan yang lebih etis,” ungkap laporan tersebut. Lembaga seperti Triodos dan Volksbank menjadi pengecualian, meraih skor tinggi hingga 92% berkat kebijakan ketat terhadap pendanaan industri peternakan intensif dan uji coba hewan.

Di Indonesia, lima bank besar yang dianalisis belum memiliki kebijakan formal untuk mencegah pendanaan praktik yang dapat membahayakan kesejahteraan hewan, seperti pengujian hewan untuk kosmetik, eksploitasi dalam hiburan, dan peternakan dalam kandang sempit. Bank Negara Indonesia, Bank Central Asia, Bank Syariah Indonesia, dan Bank Rakyat Indonesia menerima skor 0%, sementara Bank Mandiri mencatat skor minimal.

Menanggapi temuan tersebut, Act for Farmed Animals mengadakan aksi damai di Yogyakarta dengan menampilkan representasi simbolik enam hewan dalam kondisi eksploitasi. Para aktivis membawa poster dan selebaran bertuliskan: “Bank di Indonesia, tolong bertindak untuk hewan.”

“Kami tidak bermaksud menyalahkan, tetapi ingin membuka ruang dialog yang konstruktif. Perubahan sistem keuangan menuju keberlanjutan dan etika memang kompleks, tetapi sangat mungkin dilakukan,” ujar Elfha Shavira, Ketua Kampanye Act for Farmed Animals, Jumat (9/5/2025)

Kampanye ini merupakan bagian dari gerakan internasional yang dilaksanakan serentak di enam negara: Argentina, Brasil, Chili, Kolombia, Indonesia, dan Thailand. Tujuannya, untuk menyuarakan pentingnya komitmen sektor keuangan dalam mengakhiri pendanaan terhadap praktik yang menyebabkan penderitaan hewan dan dampak negatif terhadap lingkungan.

Elfha menambahkan bahwa dorongan perubahan ini sejalan dengan pendekatan One Health dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) serta agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang menekankan pentingnya kesejahteraan hewan sebagai bagian dari keberlangsungan hidup manusia dan planet.

“Kami percaya sektor keuangan punya kekuatan strategis untuk mendorong perubahan global. Dengan komitmen yang lebih kuat, kita bisa mengurangi penderitaan jutaan hewan dan berkontribusi pada solusi atas krisis lingkungan dan kesehatan dunia,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel:

Berita Terkait