Perjalanan Suami-Istri Adyansyah Masrin dan Joan Fudiana Mendirikan PT Lautan Luas hingga Sukses Tersohor di Asia Pasifik
Kredit Foto: Istimewa
Didirikan pada 13 Juli 1951 oleh pasangan suami-istri Adyansyah Masrin dan Joan Fudiana, PT Lautan Luas Tbk memulai perjalanannya dengan nama NV Lim Teck Lee Coy Ltd.
Ketika itu, sebagai importir dan distributor bahan kimia dasar untuk industri batik serta makanan di Indonesia, perusahaan ini menjadi saksi dari dinamika perkembangan industri nasional pascakemerdekaan.
Transformasi besar dimulai ketika perusahaan berganti nama menjadi PT Lautan Luas pada 20 April 1965. Tak hanya sebagai distributor, Lautan Luas mengambil langkah berani dengan menjadi perusahaan swasta pertama di Indonesia yang membangun pabrik asam sulfat pada tahun 1969. Keputusan ini menjadi titik tolak penting menuju industri manufaktur kimia dalam negeri.
Didukung etos kerja tinggi dari para pendirinya, PT Lautan Luas terus bertumbuh secara pesat. Seiring dengan geliat sektor industri nasional di era 1970-an, Lautan Luas memperluas lini bisnisnya ke bahan kimia khusus dan meningkatkan kapasitas distribusi melalui pendirian kantor cabang di berbagai kota besar di Indonesia.
Langkah ekspansi internasional dimulai pada tahun 1999 dengan pembukaan kantor luar negeri pertama di Singapura, disusul oleh pembangunan dua pabrik di Tiongkok pada 2003, serta kantor regional di Bangkok (2005) dan Tiongkok (2007). Pada tahun 2008, Lautan Luas juga membangun fasilitas manufaktur di Ho Chi Minh, Vietnam.
Hingga kini, perusahaan ini telah memiliki lebih dari 17 fasilitas manufaktur, termasuk 13 di Indonesia, serta dua di Tiongkok dan satu di Vietnam. Selain itu, Lautan Luas memiliki 7 kantor perwakilan domestik, dan 3 kantor regional internasional.
PT Lautan Luas Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada 21 Juli 1997 dengan kode saham LTLS. Saat IPO, Lautan Luas melepas 50 juta saham dengan harga Rp2.950 per lembar.
Perusahaan juga terus berinovasi dan mendiversifikasi bisnisnya. Pada tahun 2010, Lautan Luas mendirikan PT Lautan Natural Krimerindo yang menandai langkah strategis masuk ke industri makanan dan minuman. Di tahun yang sama, perusahaan mulai menjalankan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) di bidang perumahan, pengelolaan air, pendidikan, dan pemulihan bencana.
Baca Juga: Feny Djoko Susanto, Penerus Alfamart yang Sukses Membuat Alfa Group Makin Berkembang
Kini, Lautan Luas telah memiliki 11 anak perusahaan di bidang manufaktur dan 3 anak perusahaan layanan pendukung yang meliputi jasa laboratorium, teknologi informasi, pengolahan air, dan rantai pasokan.
Joan Fudiana, salah satu pendiri yang juga dikenal sebagai sosok pekerja keras dan visioner, memegang berbagai peran penting di perusahaan. Ia menjabat sebagai direktur dari 1961 hingga 1979, Wakil Presiden Direktur pada 1979, Komisaris pada 1992, dan Wakil Presiden Komisaris pada 1997. Sejak 2007 hingga wafatnya pada 6 Mei 2021, Joan dipercaya sebagai Presiden Komisaris.
Hingga saat ini, Lautan Luas mewakili lebih dari 100 prinsipal internasional, mendistribusikan lebih dari 1.000 produk kimia, dan melayani lebih dari 2.000 pelanggan industri di kawasan Asia Pasifik. Di bawah kepemimpinan Isien Fudianto, Lautan Luas terus melangkah maju, mempertahankan reputasi dan kinerjanya di tengah dinamika global.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement