Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Regulasi Kripto Makin Jelas, Investor Kian Percaya Diri

Regulasi Kripto Makin Jelas, Investor Kian Percaya Diri Kredit Foto: Indodax
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kejelasan regulasi aset kripto di berbagai negara, termasuk Indonesia, semakin mendorong kepercayaan investor terhadap pasar kripto. CEO INDODAX, Oscar Darmawan, menyampaikan hal tersebut di tengah melonjaknya harga Bitcoin yang mencetak rekor tertinggi sebesar USD105.000 atau sekitar Rp1,7 miliar.

Oscar menekankan bahwa kepastian regulasi menjadi faktor penting di balik meningkatnya partisipasi institusi dan investor ritel dalam pasar kripto.

“Di Indonesia, OJK terus mendorong regulasi yang lebih baik untuk menjaga pasar kripto tetap sehat dan terawasi,” ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip pada Kamis (15/5).

Selain regulasi, penguatan harga Bitcoin turut dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti penurunan inflasi di Amerika Serikat dan meredanya ketegangan politik global. Berdasarkan data Bureau of Labor Statistics (BLS), inflasi AS pada April 2025 tercatat sebesar 2,3% secara tahunan, turun dari 2,4% pada Maret. Ini merupakan tingkat inflasi terendah sejak Februari 2021 dan diperkirakan akan membuat Federal Reserve menahan kenaikan suku bunga.

Baca Juga: Harga Bitcoin Tembus Rp1,7 M! Inflasi Reda Investor Koleksi

Oscar menjelaskan bahwa kondisi ini membuka peluang baru bagi investor untuk mengalihkan dana ke aset berisiko seperti Bitcoin.

"Dengan inflasi yang lebih rendah, investor merasa lebih yakin bahwa kebijakan suku bunga tinggi dari The Fed akan segera berakhir. Hal ini membuka peluang bagi dana yang sebelumnya tidak bergerak untuk masuk ke aset-aset berisiko, termasuk Bitcoin," ujar Oscar.

Data juga menunjukkan peningkatan permintaan dari institusi besar. Perusahaan di sektor finansial dan investasi menyumbang sekitar 36% dari total pembelian Bitcoin oleh pelaku bisnis, diikuti sektor teknologi dan konsultan yang masing-masing menyumbang 16,8% dan 16,5%. Perusahaan Strategy (MSTR) tercatat membeli 13.390 BTC senilai USD1,34 miliar, menjadikannya salah satu aksi korporasi terbesar di pasar kripto tahun ini.

Baca Juga: Dubai Mau Izinkan Pembayaran Layanan Pemerintah dengan Aset Kripto

Oscar menilai tren ini sebagai bukti bahwa Bitcoin semakin dianggap sebagai instrumen investasi jangka panjang, bukan lagi sekadar objek spekulasi.

"Semakin banyak institusi yang terlibat, semakin stabil Bitcoin dan semakin luas adopsinya di kalangan pelaku pasar tradisional," jelasnya.

Meski tren terlihat positif, Oscar tetap mengingatkan investor untuk berhati-hati dan memahami risiko yang ada.

"Pergerakan harga Bitcoin sangat dipengaruhi oleh situasi global. Investor harus terus melakukan riset dan memahami risiko yang ada sebelum berinvestasi," tegasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: