Sempat Turun ke US$101.000, Harga Bitcoin Terkoreksi Menyusul Data Ekonomi AS

Reli pasar kripto yang telah berlangsung selama beberapa pekan akhirnya mengalami jeda pada perdagangan di Kamis (15/5). Trader kripto mulai mengambil keuntungan atas pergerakan dari Harga Bitcoin.
Dilansir dari Coindesk, Jumat (16/5), Harga Bitcoin sempat turun ke US$101.000 sebelum pulih dan diperdagangkan di atas US$103.000. Ia terus bergerak naik turun menyusul gejolak pasar kripto.
Baca Juga: Miliarder Tim Draper Sebut Bitcoin Lebih Unggul Daripada Stablecoin, Ini Alasannya
Analis menilai bahwa pergerakan ini tidak terlepas dari konsolidasi pasar menyusul rilis beragam data ekonomi dari Amerika Serikat (AS).
Penjualan ritel bulan lalu dilaporkan mencatatkan hasil yang tak memenuhi ekspektasi, harga produsen naik lebih lambat dari perkiraan, klaim tunjangan pengangguran tetap stabil, sementara indeks manufaktur juga menunjukkan pelemahan aktivitas bisnis. Namun, sinyal-sinyal ini belum mengguncang pasar secara signifikan.
"Penurunan saat ini tampaknya hanya koreksi dalam tren naik jangka menengah," ujar Chief of Markets YouHodler, Ruslan Lienkha.
Ia menambahkan bahwa momentum positif dalam pasar mulai memudar pasca penundaan tarif untuk sementara waktu oleh China dan AS. Hal tersebut mendorong investor jangka pendek untuk mengamankan keuntungan, termasuk dalam aset berisiko seperti Bitcoin.
Baca Juga: Bitcoin Diprediksi Bakal Gantikan Dolar Sepuluh Tahun Lagi
Likuiditas yang tipis di pasar turut memperbesar dampak dari aksi ambil untung, membuat koreksi tampak lebih tajam meski tekanan jual tidak terlalu besar. Secara umum, aksi harga bitcoin masih tergolong sehat, tanpa indikasi kuat bahwa puncak harga telah tercapai dalam waktu dekat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement