Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Saham Bank BSI (BRIS) Anjlok Jelang Pemilihan Dirut Baru! Mantan Dirut BRI Sunarso Jadi Calon Kuat

Saham Bank BSI (BRIS) Anjlok Jelang Pemilihan Dirut Baru! Mantan Dirut BRI Sunarso Jadi Calon Kuat Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

Saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) terpantau melemah menjelang digelarnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Jumat (16/5/2025). Pada pembukaan perdagangan hari ini, saham BRIS dibuka di level Rp2.940 per lembar, turun 1,72% dibandingkan penutupan sebelumnya di angka Rp2.900 per lembar saham.

Kemudian, berdasarkan pantauan dari Warta Ekonomi pukul 09.43 WIB, saham BRIS bercokol di angka Rp2.860 per lembar saham. 

Pelemahan saham BRIS terjadi di tengah sorotan pasar terhadap agenda strategis dalam RUPS, terutama penetapan Direktur Utama (Dirut) baru.Saat ini, jabatan Dirut BSI dijalankan sementara oleh Bob Tyasika Ananta sebagai pelaksana tugas (Plt). 

Dari sejumlah nama yang beredar, Sunarso yang merupakan mantan Dirut BRI, mencuat sebagai kandidat kuat. Sunarso dinilai memiliki rekam jejak panjang dan pengalaman strategis di dunia perbankan nasional. Keberadaannya dianggap mampu membawa stabilitas dan kepercayaan pasar terhadap BSI, khususnya di tengah dinamika pasca pengunduran Hery.

Baca Juga: Hery Gunardi Jadi Dirut BRI, BSI tunjuk Bob Tyasika Ananta jadi Plt Dirut

Selain Sunarso, dua nama internal juga disebut-sebut masuk bursa kandidat, yakni Plt Dirut Bob Tyasika Ananta dan Direktur Wholesale Transaction Banking BSI, Zaidan Novari. Namun, nama Sunarso dinilai paling mendapat perhatian pelaku pasar karena latar belakangnya yang kuat dan kepemimpinan sebelumnya di bank terbesar di Indonesia.

Sementara itu, Bob Tyasika menyatakan manajemen BSI tetap berkomitmen menjaga kesinambungan transformasi yang telah berjalan. 

“Kami tentu akan terus menjaga kinerja positif ini ke depan,” ujarnya dalam keterangan resminya, Kamis (15/5/2025).

Asal tahu saja, kursi BSI menjadi perbincangan pasca mundurnya Hery Gunardi. Hery meninggalkan posisi Dirut BSI usai ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

Salah satu agenda utama dalam RUPS hari ini adalah persetujuan laporan tahunan 2024 serta perubahan susunan pengurus. Pelaku pasar dan investor pun menanti siapa sosok yang akhirnya dipercaya menakhodai BSI ke depan.

Baca Juga: Dana Jamaah Rp23 Triliun Beredar di Arab Saudi, Erick Ungkap BSI Bakal Ekspansi ke Jeddah

Lebih lanjut, beberapa poin dalam agenda RUPS BSI yakni:

1. Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan 2024

Persetujuan ini juga menyangkut pemberian pembebasan tanggung jawab (acquit et de charge) kepada manajemen atas tindakan mereka selama tahun buku 2024.

2. Penggunaan Laba Bersih 2024

Penetapan penggunaan laba bersih menjadi perhatian investor karena menentukan dividen. Jika BSI mencatat kinerja positif, besar kemungkinan pembagian dividen tunai akan diumumkan.

3. Penunjukan Kantor Akuntan Publik

Agenda rutin ini menentukan siapa yang akan mengaudit laporan keuangan 2025. Kredibilitas auditor akan menjadi perhatian, terutama untuk menjaga kepercayaan investor.

4. Penetapan Tantiem dan Remunerasi

Pembahasan ini mencerminkan penghargaan atas kinerja manajemen dan pengurus. Investor akan mencermati apakah insentif yang diberikan sebanding dengan capaian kinerja keuangan.

5. Laporan Realisasi Dana Sukuk Mudharabah

Agenda ini penting karena menyangkut transparansi penggunaan dana publik dari instrumen pasar modal. Realisasi dana sukuk ini juga menunjukkan akuntabilitas dalam proyek-proyek berlandaskan prinsip syariah.

6. Pengkinian Recovery Plan

Sebagai lembaga keuangan sistemik, BSI wajib memiliki rencana pemulihan (recovery plan) untuk menjaga stabilitas saat menghadapi krisis. Agenda ini krusial bagi regulator dan pemegang saham institusi.

7. Plafon Hapus Tagih Piutang Macet

Agenda ini menyangkut kesehatan aset BSI. Investor akan menilai sejauh mana bank telah melakukan pencadangan dan kebijakan konservatif dalam pengelolaan kredit bermasalah.

Baca Juga: Gembok Dibuka, Saham UDNG dan BEEF Kembali Diperdagangkan Lagi

8. Perubahan Pengurus Perseroan

Ini menjadi agenda paling strategis dan sensitif, terutama karena menyangkut pengisian posisi Direktur Utama yang saat ini kosong. Nama-nama seperti Sunarso (eks Dirut BRI) disebut sebagai kandidat kuat, selain nama internal seperti Bob Tyasika Ananta dan Zaidan Novari.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: