- Home
- /
- New Economy
- /
- CSR
Hari Susu Sedunia, Frisian Flag dan IPB Bahas Transformasi Peternakan hingga Peran Generasi Muda Wujudkan Kemandirian Susu Nasional
Kredit Foto: Istimewa
PT Frisian Flag Indonesia (FFI) berkolaborasi dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) menggelar diskusi interaktif bertajuk "Grass to Glass" di kampus IPB Dramaga, Bogor, Senin (2/6/2025). Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Susu Sedunia dan Hari Susu Nusantara yang jatuh pada 1 Juni.
Corporate Affairs Director FFI, Andrew F Saputro, mengatakan perayaan Hari Susu Sedunia dan Hari Susu Nusantara bukan hanya seremoni, melainkan refleksi komitmen FFI terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan agenda FAO yang menekankan pentingnya susu sebagai sumber nutrisi utama dalam pemenuhan gizi seimbang.
"Selain merayakan kebaikan susu, Frisian Flag mengajak generasi muda untuk bersemangat menjadi bagian dari solusi kemandirian Indonesia dalam memasok susu segar. Kami percaya anak muda memiliki peran strategis dalam mendorong transformasi peternakan sapi perah yang modern dan berkelanjutan. Inilah semangat kami yang kami sebut Grass to Glass," kata Andrew di Bogor, beberapa waktu lalu.
Andrew meyakini, acara ini menjadi momentum penting untuk mengajak generasi muda terlibat aktif dalam mendorong transformasi industri peternakan sapi perah yang modern, berkelanjutan, dan mendukung pemenuhan gizi nasional.
Dalam diskusi, Deputi Bidang Koordinasi Usaha Pangan dan Pertanian di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Widiastuti, menekankan pentingnya keterlibatan generasi muda, khususnya mahasiswa jurusan peternakan.
"Ini bukan sekadar produksi, melainkan soal masa depan bangsa. Anak-anak Indonesia harus tumbuh sehat, cerdas, dan bebas stunting karena asupan nutrisinya, terutama dari susu, terpenuhi sejak dini," paparnya.
Paradigma bahwa susu adalah barang mewah harus diubah menjadi kebiasaan wajib di setiap rumah. Peningkatan produksi susu nasional, inovasi produk turunan seperti yoghurt dan keju, serta sinergi antara peternak, industri, dan pemerintah menjadi pilar utama dalam membangun ketahanan pangan nasional.
Widiastuti juga menekankan, target swasembada susu pada 2029 dengan menambah satu juta ekor sapi perah, modernisasi peternakan, dan memperkuat kemitraan, merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional RPJMN.
Selain itu, diskusi interaktif ini turut menghadirkan Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS., Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat, FEMA IPB, yang menekankan bahwa susu merupakan pangan bergizi tinggi yang berperan penting dalam mendukung pertumbuhan, kesehatan tulang, dan daya tahan tubuh.
"Konsumsi susu yang rutin dapat membantu menurunkan angka stunting dan memperbaiki kualitas hidup generasi mendatang," ujarnya.
Sementara itu, Prof. Epi Taufik, Guru Besar Ilmu dan Teknologi Susu IPB, menyoroti pentingnya inovasi teknologi dalam industri susu. "Dengan teknologi modern, kita dapat memperpanjang masa simpan, meningkatkan keamanan pangan, dan menjaga kualitas gizi susu hingga sampai ke tangan konsumen," jelasnya.
FFI sendiri menempatkan kualitas bahan baku, yaitu susu segar, sebagai prioritas utama sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI). Oleh karena itu, perusahaan terus berupaya meningkatkan produktivitas susu segar lokal dengan mengadopsi semangat FrieslandCampina untuk tumbuh bersama peternak lokal.
Nuryani Zainuddin, Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner di Kementerian Pertanian, menegaskan bahwa Hari Susu Nusantara bukan hanya sekadar selebrasi, tetapi pengingat bahwa susu adalah fondasi penting dalam membangun generasi yang sehat, cerdas, dan produktif.
"Target swasembada susu pada 2029 adalah langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan gizi nasional secara mandiri, sekaligus membuka peluang besar bagi generasi muda berperan aktif dalam pembangunan ketahanan pangan bangsa," tandasnya.
Dekan Fakultas Peternakan IPB, Idat Galih Permana, menambahkan bahwa sinergi antara akademisi, industri, dan pemerintah juga harus terus diperkuat. "Kami berharap mahasiswa IPB, khususnya di bidang peternakan, dapat mengambil peran penting dalam meningkatkan daya saing sektor peternakan sapi perah Indonesia ke depan," ujarnya.
Perayaan ini bukan hanya tentang mempromosikan susu sebagai produk konsumsi, tetapi juga menggugah kesadaran akan manfaat luar biasa susu bagi kesehatan dan kesejahteraan. Kandungan nutrisi lengkap seperti protein, kalsium, vitamin D, AA, DHA, dan kolin dalam susu berperan dalam mendukung pertumbuhan optimal, perkembangan kognitif, dan daya tahan tubuh.
Frisian Flag Indonesia menegaskan bahwa kebiasaan minum susu secara rutin tidak hanya berdampak pada kesehatan individu, tetapi juga menjadi pilar dalam membangun bangsa yang sehat dan kuat, menuju Indonesia Emas 2045.
Melalu diskusi yang mengusung tema "Grass to Glass" ini, FFI menegaskan bahwa dengan semangat kolaborasi multipihak, komitmen terhadap keberlanjutan, dan keterlibatan aktif generasi muda, Indonesia dapat mewujudkan kemandirian pangan nasional melalui pengembangan industri susu segar yang modern, berkualitas, dan berdaya saing.
Diskusi ini menghadirkan para pakar dari berbagai bidang, termasuk gizi masyarakat, teknologi pangan, dan peternakan sapi perah, serta perwakilan pemerintah dari Kementerian Koordinator Bidang Pangan dan Kementerian Pertanian. Lebih dari 500 mahasiswa IPB turut hadir dalam acara ini, yang bertujuan memperkuat pemahaman akan pentingnya peran susu dalam mewujudkan kemandirian pangan nasional.
Frisian Flag Indonesia, yang merupakan bagian dari FrieslandCampina, telah menjalankan Program Dairy Development (DD) selama lebih dari 30 tahun. Program ini berfokus pada peningkatan produktivitas dan kualitas susu segar lokal melalui kemitraan dengan koperasi, pelatihan Good Dairy Farming Practices (GDFP), dan inisiatif Young Progressive Farmer Academy (YPFA) yang mendorong tata kelola peternakan modern berbasis keberlanjutan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement