Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menteri Perdagangan Resmikan Ekspor Produk Susu FFI Cikarang ke Asia Tenggara

Menteri Perdagangan Resmikan Ekspor Produk Susu FFI Cikarang ke Asia Tenggara Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso, melakukan kunjungan ke pabrik PT Frisian Flag Indonesia (FFI) di Cikarang guna melihat langsung fasilitas produksi berteknologi modern dan berwawasan lingkungan. Pada kunjungan itu, Menteri Perdagangan sekaligus melepas secara resmi pengiriman ekspor produk FFI ke Malaysia dan Filipina. Tidak hanya kedua negara itu, FFI juga telah melakukan ekspor ke Thailand, Vietnam, Myanmar, serta Kamboja. FFI menargetkan volume ekspor pada tahun 2025 mencapai 4.500 kontainer dengan nilai kurang lebih Rp2 triliun per tahun. Kunjungan Menteri Perdagangan ini diiringi sambutan hangat dari Presiden Direktur PT Frisian Flag Indonesia, Gustavo Hildenbrand.

“Ekspor Indonesia menunjukkan kinerja yang baik. Pada periode Januari-Juli 2025, ekspor nasional tumbuh 8,03% dibanding tahun sebelumnya, salah satunya berkat kontribusi industri pengolahan termasuk produk susu. Saat ini, lebih dari 80% ekspor Indonesia berasal dari produk olahan, menunjukkan daya saing industri yang semakin kuat" sambut Menteri Perdagangan Budi Santoso pagi tadi. 

Pabrik Modern Berskala Global

Pabrik FFI Cikarang diresmikan pada Juli 2024 dan berdiri di atas lahan seluas 25,4 hektar (setara 35 lapangan bola) dengan biaya pembangunan €257 juta (Rp3,8 triliun), menjadikannya investasi terbesar FFI dan induk perusahaannya, FrieslandCampina. Kapasitas produksi tahunan mencapai 700 juta kilogram, dengan potensi hingga 1 miliar kilogram per tahun. Produk yang dihasilkan meliputi susu siap minum (Ready to Drink), kental manis, dan krimer, untuk pasar domestik maupun ekspor.

Baca Juga: Presiden Prabowo Tunjuk Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin Jadi Menko Polhukam Ad Interim

“Pabrik FFI Cikarang merupakan tonggak penting bagi FFI yang telah menjadi bagian dari keseharian keluarga Indonesia selama lebih dari 100 tahun,” kata Gustavo. “Hal ini memungkinkan kami dapat berkontribusi secara lebih signifikan dalam membantu mengatasi malnutrisi anak, menyediakan produk - produk susu bernutrisi dan berkualitas bagi generasi mendatang, dan memperkuat peran Indonesia sebagai eksportir susu di kawasan. Pabrik Cikarang juga mencerminkan komitmen jangka panjang kami dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045 dengan membangun masa depan yang lebih sehat, sejahtera, dan berkelanjutan.”

Komitmen kepada Pemenuhan Nutrisi dan Ketahanan Pangan

Pabrik FFI Cikarang memperkuat misi Nourishing Indonesia to Progress melalui beberapa langkah nyata:

1. Mendukung program-program pemerintah dengan menyediakan produk bergizi yang terjangkau dan mudah diakses Masyarakat, juga program edukasi dan pemberdayaan:

  • Pabrik FFI Cikarang mendukung penguatan ekosistem susu nasional melalui peningkatan kualitas susu dan produktivitas peternakan. Sejak tahun 2009 FFI telah menggulirkan program Dairy Development melalui kemitraan dengan lebih dari 30.000 peternak sapi perah lokal, bekerjasama dengan koperasi susu dan didukung pengalaman dan keahlian 150 tahun peternak Belanda. 

“DD terbukti mendorong potensi peternak, memperkuat koperasi, dan berdampak nyata bagi ekonomi lokal,” tegas Gustavo.

  • Pemberdayaan kesehatan keluarga melalui edukasi dan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran gizi dan kebiasaan minum susu  kepada siswa, guru, dan orang tua. Pabrik FFI Cikarang terus memperkuat peran FFI dalam menyediakan produk susu berkualitas yang menyehatkan yang tersedia dalam berbagai format yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat.
  • Edukasi dan penyuluhan gizi untuk siswa, guru, dan orang tua, dan dukungan terhadap program pilot Makan Bergizi Gratis dengan memasok produk susu lokal.

Baca Juga: Program MBG Dongkrak UMKM Ikan di Tangsel, Karyawan Bertambah dan Mitra Nelayan Meningkat

2. Inovasi berbasis riset nutrisi anak untuk meningkatkan kualitas kesehatan anak melalui Southeast Asia Nutrition Survey II (SEANUTS II), yang menekankan pentingnya sarapan sehat dengan susu untuk mengurangi stunting dan anemia. Anak yang rutin minum susu saat sarapan terbukti mendapat asupan vitamin D 4,4 kali lebih banyak dan kalsium 2,6 kali lebih banyak dibanding yang tidak. SEANUTS II digelar di empat negara ASEAN termasuk Indonesia. 

Praktik Berkelanjutan

Dalam aspek lingkungan, FFI menargetkan nol emisi pada 2050, sejalan dengan ambisi global FrieslandCampina ‘Nourishing a Better Planet’. Sejak beroperasi, pabrik ini telah memanfaatkan energi terbarukan melalui boiler biomassa, panel surya, dan daur ulang air limbah. 

Hingga saat ini, pabrik FFI Cikarang telah menggunakan 55.000 palet berkelanjutan di gudang dan pusat distribusi, menetapkan standar global untuk produksi susu berkelanjutan. 

Memperkuat Masa Depan Industri Susu Indonesia

Dalam rangkaian kunjungan, Menteri Perdagangan juga menyaksikan sesi live shopping yang dipandu Direktur Marketing FFI, Intan Ayu Kartika, yang bertujuan mengedukasi konsumen tentang pemilihan produk susu yang aman, bergizi, dan sesuai dengan kebutuhan keluarga. 

Baca Juga: Presiden Prabowo Wajibkan Tes Makanan di Dapur MBG

Menteri Perdagangan menambahkan, “Produk Indonesia harus memiliki kualitas yang baik agar mampu bersaing di pasar global. Saya mengapresiasi langkah Frisian Flag Indonesia yang bermitra dengan berbagai UMKM, karena kemitraan ini memungkinkan mereka tumbuh, berinovasi, dan meningkatkan daya saing, baik di pasar domestik maupun internasional. Dengan terus mendorong ekspor dan memperluas akses pasar produk Indonesia, termasuk susu yang memiliki peluang besar untuk masuk ke pasar global, saya berharap Frisian Flag Indonesia terus memperkuat kemitraan lokal dan berkontribusi nyata dalam pemenuhan gizi anak-anak Indonesia, sehingga pertumbuhan industri juga dirasakan oleh peternak dan mitra lokal.”

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: