Kredit Foto: Dok. Kemenekraf
“Pendekatan yang kami lakukan yaitu seni sebagai inspirasi, tradisi, eksploitasi, eksperimentasi, dan kolaborasi. Output kami memang sebetulnya produk fesyen, tetapi tidak hanya busana saja melainkan ada aksesoris, milineris, dan semua pelengkap yang bermuatan seni atau artistik. Tujuan utama kami meningkatkan peran dan kapasitas lulusan SMK dalam bidang fesyen melalui pendampingan. Selain itu, kami juga punya wearable art semacam usulan atau positioning yang menekankan kreativitas berbasis kerajinan atau kecakapan tangan seperti salah satu program yaitu Dressmaker Forum,” kata Ninik sebagai ketua Jogja Art of Fashion Foundation.
Sekretaris Jogja Art of Fashion Foundation, Andri, manambahkan pertemuan ini bisa dijadikan awal mula kolaborasi yang berkelanjutan. Andri menyampaikan yayasan pada 2025, ingin menginisiasi wearable art dengan tema Taman Sari melalui empat kegiatan, seperti teatherical fashion show, pameran karya, pembuatan buku, dan diskusi atau workshop yang berhubungan dengan penelitian serta pengembangan.
"Rencananya akan diadakan pada Oktober di Yogyakarta dengan melibatkan seniman-seniman dari berbagai daerah. Kami mengharapkan ada support yang signifikan dari Kementerian Ekonomi Kreatif ini,” imbuh Andri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement