Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga CPO Naik, Ini Rekomendasi Saham Sawit dari Analis

Harga CPO Naik, Ini Rekomendasi Saham Sawit dari Analis Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga minyak sawit mentah (CPO) tengah berada dalam fase uptrend jangka pendek, didorong oleh kombinasi permintaan ekspor yang kuat dan proyeksi peningkatan produksi hingga September 2025. Hal ini membuka peluang positif bagi saham-saham emiten sawit, termasuk PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA).

Head of Research MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menyampaikan bahwa tren penguatan harga CPO saat ini memberi sinyal buy if break untuk saham JAWA, dengan level support di 171 dan resistance di 190. Target kenaikan diperkirakan berada pada rentang 200 hingga 212 per saham.

“Saat ini saham-saham CPO lebih cocok untuk investasi jangka pendek, karena pergerakannya cenderung konsolidatif dalam beberapa waktu terakhir,” ujar Herditya dalam keterangannya, Selasa (17/6/2025).

Baca Juga: El Nino Habisi Panen DSNG, Produksi CPO Melorot

Sejalan dengan tren harga, kinerja keuangan JAWA juga menunjukkan perbaikan signifikan. Direktur PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk, Reza Priyambada, mencatat bahwa JAWA berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp21,6 miliar pada kuartal I-2025, berbalik dari posisi rugi pada periode yang sama tahun lalu.

“Peningkatan harga CPO sepanjang 2024 yang berlanjut ke kuartal I-2025, ditambah kenaikan volume penjualan, menjadi pendorong utama kinerja positif JAWA,” jelas Reza.

Baca Juga: Harga CPO Makin Mahal, Astra Agro Waspadai Serbuan Minyak Nabati Alternatif

Menurutnya, outlook emiten CPO memang sangat ditentukan oleh dinamika harga global dan permintaan pasar. “Kinerja saham-saham CPO sangat bergantung pada volatilitas harga serta sentimen eksternal maupun kebijakan domestik, seperti pengembangan biodiesel atau hambatan dagang di negara tujuan ekspor,” tambahnya.

Reza menekankan pentingnya memperhatikan prospek jangka panjang sektor CPO, yang masih relevan secara industri karena aplikasinya yang luas dari sektor ritel, konsumer, hingga kosmetik. Namun, ia mengingatkan bahwa volatilitas harga komoditas tetap menjadi faktor utama yang mempengaruhi pergerakan saham emiten sawit.

Baca Juga: Peran Strategis Kebijakan Pungutan Ekspor yang Dikelola BPDP bagi Ekosistem Industri Perkebunan Sawit Nasional

Baca Juga: Negara Superpower ini Juga Konsumi Minyak Sawit dalam Struktur Konsumsi Minyak Nabati

“Untuk investasi jangka panjang, outlook permintaan CPO yang stabil bisa menjadi katalis, tapi fluktuasi harga dan sentimen global tetap harus diperhitungkan. Maka strategi investasi pada saham CPO bersifat situasional,” pungkas Reza.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: