Ditopang Super Apps, Venteny (VNTY) Sukses Catat Pertumbuhan Pendapatan 66,81%

PT Venteny Fortuna International Tbk (VNTY) mengumumkan kinerja keuangan tahun 2024. Pihaknya mencatatkan pendapatan sebesar Rp303,54 miliar. Capaian tersebut meningkat 66,81% dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp181,97 miliar.

Founder dan Group Chief Executive Officer (CEO) Venteny, Jun Waide mengatakan bahwa pencapaian ini merupakan bukti nyata dari strategi bisnis berkelanjutan perusahaan sekaligus kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Juga: Green Power (LABA) Caplok 65% Saham Perusahaan Tambang Emas dan Tembaga di Aceh

“Kami bangga dapat membukukan pertumbuhan signifikan di tengah tantangan ekonomi global. Pendapatan dan laba bersih kami tumbuh seiring dengan kepercayaan mitra dan pengguna atas layanan kami,” ujar Jun, dilansir Kamis (18/6).

Selain pendapatan yang melonjak, laba bersih perseroan juga meningkat menjadi Rp8,68 miliar sepanjang tahun 2024.

Dalam laporan keuangannya, pertumbuhan pendapatan terutama ditopang oleh dua lini utama yakni Layanan Business-to-Business Financial Service dan Venteny Employee Super App.

Venteny juga tercatat menjalin berbagai kemitraan strategis sepanjang tahun lalu, termasuk dengan instansi pemerintah hingga Bank Mayapada dan Bank MNC.

Di sisi lain, pihaknya juga membukukan pendapatan kuartal terbaru sebesar Rp81,28 miliar dan laba bersih Rp5,23 miliar. Capaian tersebut masing-masing meningkat 105,15% dan 62,34% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Adapun Waide mengatakan kni perusahaan berkomitmen memperkuat kolaborasi dengan mitra keuangan, asosiasi industri, dan instansi pemerintah. Fokus utama adalah memperluas akses pembiayaan serta meningkatkan produktivitas tenaga kerja melalui solusi digital berbasis teknologi.

Baca Juga: Harita Nickel Gelontorkan Rp1,91 Triliun untuk Dividen, Pemegang Saham Kantongi Rp30,33 per Saham

“Pasar menunjukkan tren positif terhadap solusi finansial berbasis digital. VENTENY terus hadir sebagai penyedia akses pembiayaan dan manfaat kesejahteraan karyawan bagi sektor produktif dan padat karya,” tutur Jun.