Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kalamo Biak Akan Jadi Percontohan Kampung Nelayan Merah Putih

Kalamo Biak Akan Jadi Percontohan Kampung Nelayan Merah Putih Kredit Foto: Antara/Saiful Bahri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Program unggulan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) yang kini dikembangkan mampu meningkatkan produktivitas masyarakat nelayan secara berkelanjutan.

Hal tersebut dibuktikan dengan Kampung Nelayan Modern (Kalamo) Samber-Binyeri, Biak Numfor, Papua yang mengirimkan kontainer kesepuluh berisi ikan beku sebanyak 16 ton ke Semarang, Jawa Tengah.

Baca Juga: Menteri Trenggono Jelaskan Coral Reef Bond, Inovasi Pendanaan Kelautan Terbaru

Pengiriman ikan periode ini tidak butuh waktu lama, hanya selang dua minggu dari pengiriman sebelumnya. Total nilai pengiriman ikan menyentuh Rp400 juta, yang didominasi oleh ikan tuna, marlin, cakalang, serta jenis ikan karang.

Ketua Koperasi Desa Samber Binyeri Maju (KSBM), Adam Mampioper, mengungkapkan bahwa pada periode ini ikan hasil tangkapan nelayan cukup banyak sehingga kapasitas gudang beku di Kalamo cepat terpenuhi.

“Adanya gudang beku ini memudahkan penyimpanan dan distribusi ikan tangkapan nelayan. Selain itu juga berkat upaya pendampingan pemerintah dan mitra PT Perikanan Nusantara Jaya yang tidak kenal lelah membantu kami para nelayan Kalamo Samber-Binyeri,” ujarnya, dikutip dari siaran pers KKP, Jumat (20/6).

Pengiriman ikan dari Kalamo Biak ke Pulau Jawa berlangsung dua hari sebelumnya.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Biak Numfor, Effendi Igirisa, menambahkan bahwa hingga saat ini Kalamo Biak telah mengirim total ikan sebanyak 153,82 ton dengan nilai Rp2,456 miliar. Meski demikian, Effendi mengingatkan agar capaian ini tidak menjadi titik puas, melainkan pemacu untuk meningkatkan produktivitas.

Faktor Kunci

Plt. Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, Lotharia Latif, mengapresiasi capaian positif yang ditorehkan KSBM sebagai tulang punggung ekonomi pesisir dalam mengelola Kalamo Biak dengan dukungan kelembagaan dan strategi pasar yang baik.

Ia juga menjelaskan bahwa terdapat sejumlah faktor kunci yang dapat terus mendorong peningkatan produksi perikanan tangkap, di antaranya ketersediaan sarana penangkapan yang memadai, dukungan fasilitas rantai dingin (cold chain), pendampingan teknis dan manajemen usaha, kepastian akses pasar dan kemitraan usaha, kepatuhan terhadap pengelolaan perikanan berkelanjutan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: