- Home
- /
- EkBis
- /
- Agribisnis
Kopi Ijen Tembus Pasar Eropa, Gibran Dorong Hilirisasi dan Ekspor Specialty Coffee

Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka menegaskan komitmen pemerintah dalam memperkuat daya saing kopi nasional dan kesejahteraan petani. Hal ini merupakan bagian dari implementasi Asta Cita pemerintahan Prabowo-Gibran, khususnya di sektor UMKM dan pertanian.
“Permintaan dunia terhadap kopi terus meningkat. Tapi kualitas saja tidak cukup. Nilai kopi akan berlipat jika dilakukan hilirisasi dan branding. Nama besar Indonesia harus melekat pada kopi specialty dan produk turunannya,” tegas Gibran, dalam acara “Panen Raya Bersama Masyarakat Petani Kopi Ijen”, di kawasan perkebunan kopi Ijen, Bondowoso, Jawa Timur, Selasa (24/6/2025).
Kawasan Pegunungan Ijen dikenal sebagai salah satu sentra kopi unggulan Indonesia seluas 15.600 hektare, terdiri dari lahan PTPN (4.986 ha) dan lahan Perhutani yang dikelola petani rakyat (10.666 ha). Model kolaborasi ini dinilai sukses dalam pengembangan komoditas kopi berkelanjutan.
Baca Juga: Wapres Dukung Peningkatan Produktivitas, Hilirisasi, dan Branding Kopi Indonesia
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Denaldy Mulino Mauna, menyampaikan bahwa PTPN bersama Perhutani aktif melakukan pendampingan petani melalui Program Manajemen Operasional (PMO) Kopi dan Kakao Nusantara Kementerian.
“Pendampingan dilakukan secara komprehensif, mulai dari akses pupuk non-subsidi lewat Pupuk Indonesia, hingga pembiayaan dari Himbara. Kami juga didukung Pusat Penelitian Kopi dan Kakao di Jember sebagai pusat riset nasional,” jelas Denaldy.
PTPN juga mengelola kebun kopi di Ijen di bawah bendera Java Coffee Estate (JCE). Sejak dikelola bersama PTPN I dan IV pada 2022, kinerja produksi dan ekspor kopi arabika greenbeans terus meningkat. Pada 2024, JCE mengekspor 825 ton kopi ke negara-negara seperti Jerman, Belgia, Inggris, AS, Norwegia, dan Arab Saudi.
Baca Juga: Dari Ijen ke Dunia, Perhutani Bikin Kopi Desa Naik Kelas
Direktur Utama PTPN IV, Jatmiko Krisna Santosa, optimistis tren positif ini akan berlanjut. “JCE dapat menjadi role model budidaya kopi petani dalam ekosistem PMO,” ujarnya.
Senada dengan itu, Direktur Utama PTPN I, Teddy Yunirman Danas, menyebut kunjungan Wapres sebagai wujud nyata dukungan pemerintah terhadap transformasi pertanian dan ekosistem perkebunan berkelanjutan.
Dalam kunjungan ini, Gibran menyoroti pentingnya peran petani sebagai garda terdepan menjaga kualitas kopi nasional. Pemerintah, ujarnya, akan terus mendukung akses terhadap benih unggul, alat modern, dan input pertanian lainnya untuk mendongkrak produktivitas.
Dari total 15.600 hektare, area panen yang ditinjau Gibran mencakup 10 hektare, dengan hasil rata-rata 3 kg kopi per pohon. Petani yang terlibat dalam panen mayoritas adalah buruh harian yang mendapat upah Rp2.000/kg, dengan kapasitas panen harian antara 60–100 kg.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Advertisement