Kredit Foto: Uswah Hasanah
PT Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE) memutuskan untuk tidak membagikan dividen untuk tahun buku 2024, meskipun mencetak lonjakan laba bersih hingga 4.750%. Emiten minuman kopi ini memilih mempertahankan seluruh laba ditahan guna memperkuat struktur permodalan dan menopang rencana ekspansi jangka panjang.
Direktur Utama Fore Kopi, Vico Lomar, mengatakan bahwa keputusan ini sejalan dengan prioritas strategis perusahaan dalam membangun ekuitas yang solid.
“Prioritas kami saat ini adalah membangun ekuitas yang kuat. Dana laba ditahan akan digunakan untuk menopang pertumbuhan, bukan dibagikan dalam bentuk dividen dulu,” ujar Vico dalam paparan publik Fore Kopi, Kamis (26/6/2025).
Baca Juga: Investor Waspada! Saham FORE dan SMKM Masuk Radar UMA
Fore membukukan laba bersih sebesar Rp58,2 miliar sepanjang 2024, melonjak 4.750% dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp1,2 miliar. Pertumbuhan signifikan tersebut ditopang oleh efisiensi biaya dan penambahan jumlah outlet, yang mendorong pendapatan meningkat 115% menjadi Rp1,04 triliun.
Vico menegaskan bahwa perusahaan tetap membuka peluang pembagian dividen di masa depan, bergantung pada kondisi keuangan dan kebutuhan investasi. “Apakah bisa (membagikan dividen) tahun depan? Kami akan menilai kembali kondisi ekuitas, kas, serta kebutuhan belanja modal. Tidak menutup kemungkinan jika situasi keuangan membaik, dividen bisa mulai diberikan,” katanya.
Manajemen menyebutkan bahwa rasio pembagian dividen (dividend payout ratio) di masa mendatang bisa mencapai 40% dari laba bersih. Namun, hal tersebut masih bersifat indikatif dan belum menjadi keputusan resmi perusahaan.
Baca Juga: Perjalanan Vico Lomar Membangun FORE Coffee hingga Punya Ratusan Gerai
FORE masuk ke pasar modal pada awal 2024 dengan berhasil menghimpun dana lebih dari Rp350 miliar dari hasil penawaran umum perdana saham (IPO). Dana tersebut, dikombinasikan dengan laba ditahan tahun buku 2024, menjadi sumber utama pembiayaan ekspansi bisnis perusahaan ke depan.
Pada 2025, Fore menargetkan pembukaan 70 gerai baru dan memperluas portofolio bisnis ke segmen makanan, termasuk peluncuran lini donat premium Fore Donuts. Perseroan juga telah mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/CAPEX) sebesar Rp229 miliar, mayoritas untuk ekspansi outlet kopi dan makanan di Indonesia serta Singapura.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement