Kredit Foto: Uswah Hasanah
PT Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE) memacu ekspansi gerai kopi dengan target pembukaan 72 outlet baru pada 2025, seraya bersiap merambah lini makanan melalui peluncuran Fore Donuts.
Direktur Utama Fore Kopi, Vico Lomar, mengatakan Fore hingga pertengahan 2025 telah mengoperasikan sekitar 230 gerai, sebagian besar berkonsep medium-size agar dapat menjangkau lebih banyak pelanggan.
“Kami sadar jumlah outlet kami masih tergolong kecil dibanding kompetitor. Namun, kami yakin strategi pertumbuhan berbasis unique selling proposition yang kuat akan mendorong percepatan permintaan pasar,” ujar Vico, dalam paparan publik, Kamis (26/6/2025).
Ia menuturkan strategi ekspansi Fore dilakukan secara hati-hati dengan mempertimbangkan analisis okupansi properti di pusat perbelanjaan kelas menengah ke atas maupun mal tier 3 di kota-kota seperti Solo dan Surabaya.
Baca Juga: Raih Laba Rp58,2 Miliar, FORE Perkuat Ekuitas untuk Ekspansi
“Kami melakukan analisis menyeluruh terhadap potensi setiap outlet sebelum membuka gerai. Ini penting untuk memastikan tingkat pengembalian investasi yang optimal,” tambahnya.
Fore juga tengah menyiapkan lini donat premium yang akan berdiri terpisah dari gerai kopi. Produk tersebut dirancang menggunakan 100% bahan alami dan teknik fermentasi khusus. “Fore Donat akan mengusung konsep affordable premium, dengan kualitas yang tetap kami jaga. Kami akan mulai dengan satu gerai terlebih dahulu, lalu melihat respons pasar,” kata Vico.
Dari dana hasil penawaran umum perdana saham (IPO) sebesar Rp222 miliar, sebagian besar dialokasikan untuk pengembangan outlet kopi. Sementara itu, pengembangan lini donat masih dalam tahap uji pasar.
Fore resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada awal 2024. Pada tahun tersebut, perseroan mencatatkan lonjakan pendapatan 115% menjadi Rp1,04 triliun dan laba bersih naik 4.900% menjadi Rp58,2 miliar. Jumlah outlet meningkat 35% menjadi 232 unit di 47 kota di Indonesia dan Singapura.
Total aset Fore meningkat 89% menjadi Rp640,76 miliar, ekuitas melonjak 227% menjadi Rp253,12 miliar, dan liabilitas tumbuh 48% menjadi Rp387,64 miliar.
Pada 2025, Fore menargetkan pertumbuhan outlet di kota tier 2 dan tier 3, terutama wilayah dengan potensi pertumbuhan kelas menengah. Rencana ekspansi juga mencakup peluncuran gerai donat perdana di Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya.
“Kami melihat peluang besar di segmen makanan sebagai penambah nilai transaksi per pelanggan. Fore Donuts adalah bagian dari strategi diversifikasi dan pertumbuhan jangka panjang,” ujar Vico.
Baca Juga: Investor Waspada! Saham FORE dan SMKM Masuk Radar UMA
Fore mempertahankan pendekatan affordable experience sebagai keunggulan kompetitif dengan kisaran harga Rp27.000–Rp33.000 untuk minuman andalan. Perusahaan juga rutin meluncurkan varian musiman, termasuk dua varian baru pada Juni dan Juli 2025.
Untuk mendukung ekspansi, belanja modal tahun ini ditetapkan Rp222 miliar. Direktur Keuangan Fore, M. Fahmi Rachmatullah, menyampaikan bahwa 80% capex dialokasikan untuk pembukaan gerai, sedangkan sisanya untuk peningkatan teknologi dan sistem operasional.
“Kami tetap berhati-hati dalam ekspansi. Setiap lokasi dianalisis dengan cermat agar mendukung keberlanjutan dan profitabilitas,” ujar Fahmi.
Fore optimistis mencatatkan pertumbuhan pendapatan 40–50% dan laba bersih 70% pada 2025, dengan strategi ekspansi disiplin, efisiensi operasional, dan inovasi produk sebagai pendorong utama.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri
Advertisement