
PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) menunjukkan komitmennya terhadap kelestarian lingkungan dengan mengganti kantong sampah berbahan plastik menjadi kertas daur ulang dalam seluruh rangkaian kereta. Hal ini dilakukan seraya memperingati Hari Bebas Kantong Plastik Sedunia.
Vice President Public Relations Kereta Api Indonesia, Anne Purba menyebut bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya pengurangan plastik sekali pakai dan bentuk nyata dari kepedulian perusahaan terhadap isu lingkungan global.
Baca Juga: KAI Logistik Proyeksikan Lonjakan Tiga Kali Lipat Pengiriman Motor di Yogyakarta
“Ini adalah langkah nyata kami dalam mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Dengan mengganti waste bag dari plastik ke kertas, kami turut berkontribusi dalam mengurangi sampah plastik yang dihasilkan dari layanan kereta api,” ujar Anne Purba, dilansir Kamis (3/7).
Selain mengganti kantong sampah, pihaknya juga memperluas fasilitas water station dalam stasiun-stasiun kereta. Fasilitas ini memudahkan pelanggan untuk mengisi ulang air minum menggunakan tumbler pribadi, sebagai alternatif dari membeli botol plastik sekali pakai.
“Kami ingin pelanggan membiasakan diri membawa tumbler. Dengan water station, mereka dapat mengisi air minum secara praktis dan gratis tanpa perlu membeli air kemasan,” ungkap Anne.
Hingga pertengahan tahun ini, pihaknya telah menghadirkan 102 unit water station di 54 titik di 39 stasiun besar, yang tersebar di wilayah Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, dan Tanjungkarang.
Komitmen Kereta Api Indonesia terhadap prinsip keberlanjutan juga ditunjukkan melalui penggunaan teknologi Face Recognition Boarding. Teknologi tersebut memungkinkan pelanggan naik kereta tanpa perlu mencetak tiket fisik.
Adapun teknologi tersebut telah diterapkan dalam sejumlah stasiun dan bertujuan untuk mengurangi penggunaan kertas, sekaligus mempercepat proses boarding.
KAI juga telah mengganti alat makan plastik dengan wooden cutlery pada layanan makanan di atas kereta. Inisiatif ini diambil untuk mengurangi limbah plastik dari aktivitas konsumsi selama perjalanan.
Seluruh langkah tersebut merupakan bagian dari penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) oleh KAI. Inisiatif seperti penggantian waste bag, penyediaan water station, teknologi boarding tanpa kertas, dan penggunaan cutlery ramah lingkungan menjadi wujud nyata perusahaan dalam mendorong transportasi publik yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Baca Juga: Tingkatkan Waktu Tempuh Kereta Bandara Dipercepat, KAI Commuter Targetkan 10 Juta Penumpang
“Melalui berbagai inisiatif ramah lingkungan ini, kami berkomitmen untuk terus mendukung kelestarian alam dan pemulihan ekonomi nasional, sekaligus memberikan layanan transportasi yang efisien, nyaman, dan relevan dengan arah pembangunan berkelanjutan,” tutur Anne.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement