Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cari Aset Aman, Kripto Makin Dilirik Warga RI di Tengah Biaya Hidup Tinggi

Cari Aset Aman, Kripto Makin Dilirik Warga RI di Tengah Biaya Hidup Tinggi Kredit Foto: Unsplash/Pierre Borthiry
Warta Ekonomi, Jakarta -

Masyarakat Indonesia kini semakin selektif dalam mengelola keuangan di tengah tekanan ekonomi dan meningkatnya biaya hidup. Survei terbaru YouGov terhadap 2.067 responden dewasa menunjukkan bahwa masyarakat lebih berhati-hati dalam menabung, berutang, dan berinvestasi.

Emas masih menjadi instrumen favorit berkat stabilitasnya. Namun, minat terhadap aset kripto juga menunjukkan tren kenaikan, terutama di kalangan masyarakat yang mulai terpapar literasi digital.

Temuan serupa diungkapkan dalam survei Consensys–YouGov 2024 terhadap 1.041 responden usia 18–65 tahun. Survei ini mencatat meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap aset digital, seiring menurunnya keyakinan terhadap layanan keuangan konvensional.

Baca Juga: Tokocrypto Soroti Peluang Reformasi Regulasi Kripto Usai Kebijakan Baru The Fed

CEO Tokocrypto, Calvin Kizana, menyebut fenomena ini sebagai pergeseran pola pikir finansial masyarakat. “Kami melihat perubahan signifikan dalam mindset keuangan masyarakat. Di tengah tekanan biaya hidup, semakin banyak orang yang mulai mencari cara untuk mengembangkan aset, bukan hanya menyimpannya,” ujar Calvin dalam keterangan resmi, Kamis (3/7/2025).

Calvin menambahkan bahwa keterbukaan terhadap aset digital turut dipengaruhi oleh akses yang lebih mudah serta potensi pertumbuhan jangka panjang. Ia menyebut kripto bukan sekadar aset spekulatif, tetapi bagian dari ekosistem digital yang menciptakan nilai baru.

Baca Juga: OJK Blokir 427 pinjol dan 74 investasi Ilegal Hingga Mei 2025

“Kripto adalah tools. Kalau digunakan dengan benar dan bijak, ini bukan soal menang atau kalah, tapi soal menciptakan nilai baru,” tegasnya.

Menurut Calvin, pertumbuhan ekosistem kripto tidak hanya berdampak pada sektor investasi, tetapi juga membuka peluang di bidang teknologi, edukasi, dan keuangan digital yang lebih inklusif.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: