Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kimia Farma (KAEF) Revisi Laporan Keuangan 2023, Rugi dan Utang Meningkat!

Kimia Farma (KAEF) Revisi Laporan Keuangan 2023, Rugi dan Utang Meningkat! Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Kimia Farma Tbk (KAEF) resmi menerbitkan kembali Laporan Keuangan Konsolidasian Tahun Buku 2023. Langkah ini diambil sebagai dasar penyusunan laporan keuangan tahun buku berikutnya, yaitu 2024, sekaligus mencerminkan komitmen Perseroan terhadap transparansi dan kepatuhan pada Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (PSAK).

Dalam keterbukaan informasi, Plt Direktur Utama Kimia Farma, Lina Sari, menyampaikan, “Pada tanggal 3 Juli 2025 Perseroan telah menerima Laporan Keuangan Konsolidasian Tahun Buku 2023 yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023 yang diterbitkan kembali dari Kantor Akuntan Publik Hendrawinata Hanny Erwin & Sumargo (Kreston Indonesia) dengan Nomor 00274/2.1127/AU.1/04/0797-3/1/VI/2025 tanggal 17 Juni 2025.”

Baca Juga: PT Kimia Farma Apotek (KFA) Hadirkan Digital Booth di PRJ 2025, Beri Layanan Cek Kesehatan Kulit Gratis hingga Diskon Produk 80%

Penerbitan ulang laporan ini dilandasi hasil penelaahan dari KAP Kreston Indonesia, yang menemukan perlunya penyesuaian atas sejumlah akun material di entitas induk maupun anak perusahaan. Hal ini mencakup aspek pengakuan, pengukuran, hingga penyajian akun-akun penting yang dinilai belum mencerminkan kondisi sesungguhnya.

“Sehubungan dengan hal tersebut, KAP Hendrawinata Hanny Erwin & Sumargo (Kreston Indonesia) telah melakukan penerbitan kembali Laporan Keuangan Konsolidasian untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023. Penyesuaian tersebut mengakibatkan penurunan persediaan, kenaikan liabilitas, yang berakibat pada penurunan pendapatan dan kenaikan Rugi Tahun Berjalan sebagai dasar penyusunan Laporan Keuangan Tahun Buku 2024,” jelas Lina.

Secara detail, total aset mengalami penurunan sebesar 5,43% karena adanya penyesuaian pada persediaan dan pencadangan atas piutang usaha. Total liabilitas mengalami kenaikan sebesar 5,89% karena penyesuaian akrual atas beban dan kewajiban lainnya. Sementara rugi bersih meningkat dikarenakan adanya penyesuaian pajak yang ditangguhkan dan pencadangan atas persediaan dan piutang usaha.

Baca Juga: 86 Persen UMKM dan Konsumen Sudah Sangat Bergantung ke Internet, Literasi Keuangan Jadi Kunci Sukses Fintech

Meski rugi bertambah, manajemen memastikan bahwa proses penerbitan ulang laporan tidak berdampak pada kegiatan operasional maupun kelangsungan bisnis Kimia Farma. “Penerbitan kembali tidak berdampak terhadap kegiatan operasional maupun kelangsungan usaha Perseroan. Penerbitan kembali laporan keuangan ini bertujuan untuk memastikan transparansi, kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (PSAK), serta memberikan informasi yang lebih lengkap kepada pemangku kepentingan,” tandas Lina.

Dengan pembaruan ini, perusahaan berharap laporan keuangan tahun 2024 bisa tersusun lebih akurat dan sesuai dengan prinsip tata kelola yang berlaku.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: