Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Raup Dana Rp110 Miliar Hasil Jual Saham, CHEK Dukung Pemerintah Tekan Produk Impor

Raup Dana Rp110 Miliar Hasil Jual Saham, CHEK Dukung Pemerintah Tekan Produk Impor Kredit Foto: Youtube
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Diastika Biotekindo Tbk (CHEK), perusahaan distribusi alat kesehatan dan reagen diagnostik, resmi mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (10/7/2025). Saham CHEK langsung melesat 34,38% ke level Rp172 dari harga penawaran awal Rp128 per saham pada awal perdagangan pukul 09.00 WIB.

Dalam penawaran umum perdana saham (IPO) ini, perseroan melepas 862 juta lebih saham ke publik atau sekitar 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Nilai dana yang berhasil dihimpun dari aksi korporasi ini mencapai sekitar Rp110 miliar.

Direktur Utama CHEK, Franciscus Xaverius Yoshua Raintjung, menegaskan bahwa langkah menjadi perusahaan terbuka merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan.

“Kami percaya bahwa dengan menjadi perusahaan publik, kami akan menjadi perusahaan yang lebih transparan, lebih dapat dipercaya, dan akan membuka banyak peluang baru di masa depan,” ujarnya dalam seremoni pencatatan saham perdana di BEI, Kamis (10/7/2025).

Baca Juga: Resmi Debut di Bursa, Saham CHEK, MERI dan BLOG Terbang Berjamaah

Seluruh dana hasil IPO, setelah dikurangi biaya emisi, akan digunakan untuk modal kerja. Alokasi meliputi pembelian barang dagangan, biaya logistik, operasional kantor, serta penguatan jaringan distribusi produk.

Sebagai distributor resmi merek global seperti Bio-Rad dan Thermo Fisher Scientific, CHEK memfokuskan diri pada pertumbuhan sektor alat diagnostik dan riset kesehatan. Produk unggulan yang tengah dikembangkan meliputi DB-hem3, reagen bersertifikat TKDN, serta teknologi mutakhir seperti NGS (Next Generation Sequencing) dan PCR untuk sektor kesehatan, makanan, dan farmasi.

Franciscus mengungkapkan, pendapatan bersih perusahaan tumbuh hampir 10% pada 2023 dan meningkat hampir 20% di tahun 2024. CHEK menargetkan pertumbuhan tahunan (CAGR) 10–20% pada tahun-tahun mendatang.

Baca Juga: Melantai di Bursa, Diastika Biotekindo (CHEK) Bakal Fokuskan Dana IPO untuk Modal Kerja

“Pasar alat kesehatan dan diagnostik molekuler di Indonesia tumbuh pesat pasca-COVID dan seiring tren personalisasi pengobatan. Pemerintah mendorong penggunaan produk lokal (TKDN) dan industri substitusi impor,” kata Franciscus.

CHEK juga aktif dalam segmen pemeriksaan HbA1c untuk penderita diabetes dan penyakit kronis, serta layanan deteksi genetik dan kanker melalui teknologi NGS. Potensi pertumbuhan dinilai tinggi karena sejalan dengan prioritas nasional di bidang kesehatan dan substitusi alat diagnostik impor.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: