Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dukung NZE 2060, Emiten Grup Bakrie (ENRG) Gaet Pupuk Indonesia Kembangkan CCS dan CCUS

Dukung NZE 2060, Emiten Grup Bakrie (ENRG) Gaet Pupuk Indonesia Kembangkan CCS dan CCUS Kredit Foto: EMP
Warta Ekonomi, Jakarta -

Emiten Grup Bakrie, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), melangkah mantap dalam mendukung transisi energi hijau. Anak usahanya, PT Pema Global Energi (PGE), resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan PT Pupuk Indonesia (Persero) untuk pengembangan fasilitas Carbon Capture Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) di Wilayah Kerja B, yang mencakup lapangan gas Arun di Aceh.

Teknologi CCUS sendiri memungkinkan emisi karbon dioksida (CO₂) yang dihasilkan dari proses produksi ditangkap dan disuntikkan kembali ke dalam reservoir migas guna meningkatkan produksi. Setelah fase itu optimal, teknologi CCS akan mengambil alih, dengan CO₂ diinjeksikan ke dalam reservoir tanpa memicu produksi lebih lanjut.

Direktur Utama ENRG, Syailendra S. Bakrie, menjelaskan, “Berdasarkan studi geological and geophysical reservoir pada tahun 2023, lapangan gas Arun memiliki karakteristik yang tepat untuk program pengembangan fasilitas CCS dan CCUS. Lapangan gas Arun memiliki reservoir batu gamping (limestone) dengan batuan penutup (seal rock) yang sangat baik untuk tempat penyimpanan CO₂ dan dapat meminimalkan kebocoran CO₂ ke permukaan."

Baca Juga: ENRG Siap Gelar Private Placement, Bakrie Capital Jadi Pemodal

Tak hanya unggul dari sisi geologi, lokasi lapangan Arun yang strategis di dekat Selat Malaka, jalur pelayaran tersibuk di dunia yang juga menjadikan lapangan ini berpotensi sebagai hub utama penyerapan emisi karbon dari berbagai sumber. Kapasitas simpanannya pun terbilang besar, yakni mencapai 504 juta ton CO₂ atau setara 10 triliun kaki kubik.

Lebih lanjut, Syailendra menyebut bahwa inisiatif ini tidak hanya berkontribusi pada target net zero emission 2060, tapi juga dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan industri di Aceh.

“Perseroan percaya CCS/CCUS akan menjadi babak baru bagi lapangan gas Arun yang dikelola oleh PGE. Bersama Pupuk Indonesia, Perseroan akan mewujudkan sinergi di antara energi bersih dan industri strategis nasional,” ujarnya.

Sebagai informasi, pada kuartal pertama 2025, Wilayah Kerja B memproduksi sekitar 45 juta kaki kubik gas per hari dan 1.033 barel minyak per hari, dengan cadangan terbukti sebesar 159 miliar kaki kubik gas serta 10,8 juta barel minyak.

Baca Juga: Raih Kinerja Positif, Pupuk Indonesia Naik Peringkat ke-69 di Fortune Southeast Asia 500

Tak hanya Arun, gebrakan lain juga datang dari anak usaha ENRG lainnya, yakni EMP Gebang Limited, yang turut meneken Nota Kesepahaman dengan Pupuk Indonesia untuk rencana penjualan gas dari blok Gebang di Sumatera Utara.

Dari hasil diskusi, Pupuk Indonesia diperkirakan membutuhkan sekitar 100 juta kaki kubik gas per hari demi mengoperasikan pabrik-pabriknya. Sementara itu, blok Gebang ditargetkan mulai produksi pada semester I 2027 dengan kapasitas awal 40 juta kaki kubik per hari, yang diproyeksikan meningkat menjadi 140 juta kaki kubik per hari pada 2030.

"Produksi gas tersebut diharapkan akan meningkat sampai dengan 140 juta kaki kubik gas per hari di tahun 2030. Pupuk Indonesia merupakan salah satu target market atas gas yang diproduksikan oleh Gebang di masa mendatang," terang Syailendra.

Kolaborasi ini juga menjadi bagian dari dukungan terhadap program pemerintah dalam mendorong kemandirian energi serta mengakselerasi hilirisasi dan industrialisasi nasional.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: