Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sri Mulyani Ungkap Ancaman yang Bisa Jegal Rencana Prabowo

Sri Mulyani Ungkap Ancaman yang Bisa Jegal Rencana Prabowo Kredit Foto: Kemenkeu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membeberkan sejumlah tantangan besar yang akan dihadapi Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen. Ketidakpastian global, ketegangan geopolitik, dan tren proteksionisme dinilai menjadi faktor penghambat realisasi visi ekonomi nasional.

“Kita sudah melihat apa yang terjadi di Ukraina, kita lihat apa yang terjadi di Gaza, kita juga lihat apa yang terjadi di Iran. Ini memberi pelajaran dan pasti penekanan bagi Presiden Prabowo untuk menjalankan strategi ekonominya,” ujar Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Senin (14/7/2025).

Baca Juga: Sri Mulyani Minta Tambah Anggaran Kementerian Keuangan untuk 2026, Ini Alokasi dan Targetnya!

Sri Mulyani menyebut, strategi pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan Presiden Prabowo mencakup delapan sektor utama: ketahanan pangan, ketahanan energi, makan bergizi gratis, pendidikan, kesehatan, pembangunan desa, penguatan koperasi dan UMKM, pertahanan-keamanan, serta akselerasi investasi dan perdagangan global.

Namun, ia menekankan bahwa tantangan sistemik akan membuat pencapaian target ekonomi lebih kompleks. Dunia saat ini menghadapi sistem global yang makin terfragmentasi, meningkatnya proteksionisme, serta kecenderungan menuju mercantilisme.

Sri Mulyani menegaskan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menjadi instrumen utama untuk mendorong pembangunan ekonomi dan mewujudkan program prioritas nasional.

Baca Juga: Sri Mulyani Potong Anggaran Kemenkeu Hingga Rp8,9 Triliun

“Stabilisasi harus dijalankan pada saat terjadi boom, bust, dan gejolak. Program-program prioritas harus menunjukkan suatu alokatif efisiensi dan bagaimana APBN bisa menciptakan pemerataan kesejahteraan,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa peran Kementerian Keuangan adalah memastikan APBN tetap sehat, adaptif, dan efektif sebagai alat distribusi dan stabilisasi ekonomi.

“Karena kondisi keuangan yang sehat menjadi sarana dan menjadi prasyarat untuk mencapai Indonesia yang maju, dan inilah yang terus kita lakukan di dalam Kementerian Keuangan,” tegas Sri Mulyani.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: