Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ketua BPIP Prof. Yudian Wahyudi Ingatkan Kehadiran Nilai Pancasila di Natuna Sebagai Kekuatan NKRI, Bukan Sekedar Slogan

Ketua BPIP Prof. Yudian Wahyudi Ingatkan Kehadiran Nilai Pancasila di Natuna Sebagai Kekuatan NKRI, Bukan Sekedar Slogan Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D., menyebut kehadiran nilai-nilai Pancasila di Kabupaten Natuna bukan hanya sekadar slogan, melainkan sebagai kekuatan hidup yang terwujud di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Natuna bukan hanya wilayah administratif, tetapi juga garda terdepan kedaulatan NKRI di utara, yang menjadi saksi sejarah tekad bangsa menjaga tanah air dan ruang laut kita," ujarnya saat menjadi keynote speaker Pembinaan Ideologi Pancasila di STAIN Sultan Abdurrahman Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Selasa (15/7).

Kegiatan dengan tema “Transformasi Nilai-Nilai Pancasila sebagai Penyangga NKRI di Daerah Perbatasan” ini, Yudian menjelaskan, mengandung makna penting bahwa Pancasila bukan hanya menjadi pegangan di pusat pemerintahan, tetapi juga harus menjadi jiwa dan napas kehidupan masyarakat di perbatasan.

"Transformasi nilai ini berarti bahwa nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan harus terwujud dalam praktik nyata kehidupan sehari-hari masyarakat perbatasan," paparnya.

Menurutnya, transformasi nilai Pancasila juga memerlukan partisipasi aktif semua unsur masyarakat, terutama generasi muda sebagai pemilik masa depan bangsa.

Baca Juga: Strategi Ini Berhasil Selamatkan Triliunan Kekayaan Negara dari Pencurian Ikan di Natuna

"Saya berharap generasi muda di Natuna, khususnya adik-adik mahasiswa, mampu menjadi agen transformasi nilai Pancasila dengan terus belajar, mengembangkan diri, menjaga semangat gotong royong, serta menolak segala bentuk provokasi dan berita bohong yang mengancam persatuan," harapnya.

Selain peran generasi muda, keberhasilan transformasi nilai-nilai Pancasila juga sangat ditentukan oleh komitmen dan kepemimpinan pemerintah daerah serta seluruh pemangku kepentingan di Kabupaten Natuna.

"Bupati, jajaran OPD, camat, hingga kepala desa, TNI, Polri, semua memiliki tanggung jawab moral dan konstitusional untuk memastikan nilai-nilai Pancasila hadir secara nyata dalam tata kelola pemerintahan dan kehidupan masyarakat," ujarnya.

BPIP mengajak seluruh aparatur pemerintah di Natuna untuk tidak hanya menjadikan Pancasila sebagai semboyan, tetapi mewujudkannya dalam bentuk kebijakan yang adil, pelayanan publik yang humanis, dan pembangunan yang berpihak pada masyarakat.

"Mari kita jadikan Natuna sebagai contoh wilayah perbatasan yang kokoh secara ideologis, kuat secara sosial, dan mandiri secara pembangunan, dengan Pancasila sebagai fondasi utamanya," ajaknya.

Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan BPIP, Ir. Prakoso, M.M., menyampaikan, kegiatan ini menjadi salah satu wujud nyata komitmen pemerintah untuk membumikan dan memperkokoh nilai-nilai Pancasila sesuai dengan Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.

"Kita percaya, ideologi yang kuat adalah fondasi utama bagi bangsa yang tangguh di tengah era digital, disrupsi informasi, dan potensi masuknya ideologi asing," ucapnya.

Dirinya berharap seluruh elemen masyarakat Natuna untuk menjadi pelopor dan teladan dalam menghidupkan nilai-nilai Pancasila.

"Jadikan gotong royong sebagai budaya, musyawarah sebagai jalan penyelesaian masalah, dan keberagaman sebagai kekuatan, bukan kelemahan."

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati Natuna, Jarmin Sidik, menyambut baik hadirnya kembali BPIP di tengah masyarakat Kabupaten Natuna.

"Kami ucapkan terima kasih dan mengapresiasi kepada BPIP yang terus berkomitmen memberikan penguatan dan pemahaman pentingnya nilai-nilai Pancasila untuk terus diterapkan, terutama di wilayah perbatasan," ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Natuna sangat bersyukur atas kehadiran BPIP karena sangat memberikan dampak positif terhadap masyarakat Natuna yang multikultural. Bahkan, sampai saat ini tidak pernah ditemukan perpecahan dan pemahaman-pemahaman di luar ideologi Pancasila.

Menurutnya, Kabupaten Natuna adalah wilayah strategis dan bukan hanya sekadar garda terdepan dalam hal pertahanan, melainkan simbol eksistensi ideologis dan kultural bangsa.

Baca Juga: Proyek Migas Natuna Bukti Keterbatasan Geografis Tak Jadi Penghalang Kinerja Anak Bangsa

"Nilai-nilai Pancasila menjadi fondasi utama dalam kehidupan sosial, ekonomi, budaya, dan pemerintahan," paparnya.

Pihaknya juga telah berkolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat lainnya yang ikut hadir dalam acara tersebut, di antaranya TNI, Polri, Forum Kerukunan Umat Beragama, tokoh masyarakat, tokoh adat, mahasiswa, serta organisasi masyarakat lainnya yang ikut serta menjaga kedaulatan NKRI dari gangguan ideologi asing.

"Kolaborasi dan gotong royong yang kami lakukan, mudah-mudahan terus konsisten untuk menjaga keutuhan NKRI ini," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: