Lewat Digitalisasi, Industri Sawit Ditransformasi PTPN

PT Perkebunan Nusantara III (PTPN III) (Persero) menegaskan komitmennya dalam mendorong transformasi industri kelapa sawit nasional melalui penguatan digitalisasi dan sinergi lintas kelembagaan, termasuk dengan pemerintah dari Indonesia.

Direktur Utama Perkebunan Nusantara III, Denaldy Mulino Mauna mengapresiasi dukungan legislatif hingga pemerintah terhadap industri sawit. Ia menyebut hal tersebut bisa dinilai sebagai momentum strategis memperkuat kolaborasi pemerintah dan industri dalam mendukung sektor sawit yang menjadi andalan perekonomian nasional.

Baca Juga: Bos Nusantara Sawit Borong 36,81 Juta Saham NSSS, Habiskan Dana Segini

“Presiden telah menantang kami untuk mengelola aset lebih optimal. Kami menargetkan return on asset sebesar 7,5 persen pada 2029,” tegas Denaldy, dilansir Senin (21/7).

Denaldy menambahkan,pihaknya kini memasuki fase ekspansi usai restrukturisasi besar pada akhir 2023. Salah satu inovasi digital unggulan dari pihaknya adalah penggunaan dari Business Cockpit dan Sistem AgroView. Teknologi ini memanfaatkan citra satelit dan drone untuk pemantauan kebun secara real time. Sistem ini dinilai mampu meningkatkan akurasi dan transparansi pengelolaan.

Baca Juga: Emiten Sawit DSNG Siapkan Dana Rp176 Miliar untuk Lunasi Obligasi Jatuh Tempo

Adapun Direktur Utama PalmCo Jatmiko Santosa mengungkapkan bahwa produktivitas pihaknya saat ini mencapai 4,6 ton per hektare, jauh di atas rata-rata industri. Selain itu, pihaknya juga tengah mempercepat program dari Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dengan target 60.000 hektare tahun ini.

PalmCo juga mendorong hilirisasi industri dan pengembangan energi terbarukan berbasis limbah sawit. Langkah ini sejalan dengan target ketahanan dan kemandirian energi nasional.

Baca Juga: Bagaimana Kontribusi Minyak Sawit dalam Pangsa Konsumsi di China?

Baca Juga: Tanah Leluhur Kelapa Sawit, Bagaimana Konsumsi Minyak Sawit di Kawasan Afrika?

“Transformasi dalam Next Gen Operation dan hilirisasi energi adalah dua pilar utama kami dalam menciptakan industri sawit yang modern, mandiri, dan berkelanjutan,” tutur Jatmiko.