Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bursa Asia Kompak Menguat, Pasar Saham Jepang Meroket Kuat

Bursa Asia Kompak Menguat, Pasar Saham Jepang Meroket Kuat Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa Asia kompak menguat dalam perdagangan di Rabu (23/7). Indeks Jepang terpantau meroket usai mengumumkan kesepakatan dagang dengan Amerika Serikat (AS).

Dilansir dari CNBC International, Kamis (24/7), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Bursa Asia:

  • Hang Seng (Hong Kong): Naik 1,62% ke 25.538,07.
  • CSI 300 (China): Naik 0,02% ke 4.119,77.
  • Shanghai Composite (China): Naik 0,01% ke 3.582,30.
  • Nikkei 225 (Jepang): Naik 3,51% ke 41.171,32.
  • Topix (Jepang): Naik 3,18% ke 2.926,38.
  • Kospi (Korea Selatan): Naik 0,44 % ke 3.183,77.
  • Kosdaq (Korea Selatan): Naik 0,07% ke 813,56.

ASd dan Jepang sepakat terkait dengan kebijakan tarif. Negeri Sakura akhirnya akan dikenakan tarif sebesar 15%. Industri otomotif negara itu juga hanya dikenakan tarif sebesar 15%. 

Adapun Jepang tak akan berhenti dengan mencapai kesepakatan bersama dengan AS. Pihaknya kini akan melakukan negosiasi dengan Uni eropa. 

Wakil Gubernur Bank of Japan (BOJ) Shinichi Uchida mengatakan kesepakatan dagang telah mengurangi ketidakpastian seputar ekonomi negaranya. Hal ini menjadi sebuah sinyal optimis bahwa kondisi untuk melanjutkan kenaikan suku bunga mulai terbentuk di Jepang.

Kini Jepang tak perlu terlalu khawatir dengan ekonominya yang sedang rapuh. Pejabat bank sentral memiliki ruang lebih banyak untuk menaikkan suku bunga demi melawan inflasi.

Sebelumnya, Bank of Japan menegaskan  bahwa mereka perlu merasa lebih yakin bahwa inflasi akan secara berkelanjutan mencapai target dua persen sebelum menaikkan suku bunga lebih lanjut.

Baca Juga: Jepang Mendapatkan Tarif 15 Persen, Lebih Kecil Lagi dari Indonesia

Adapun de-eskalasi perang dagang menjadi faktor positif, seiring berkurangnya kecemasan terhadap meningkatnya laju inflasi serta harapan akan penurunan suku bunga acuan oleh Federal Reserve (The Fed).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: