Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ratusan Ribu Lapangan Kerja Bakal Terbuka Lewat 18 Proyek Hilirisasi

Ratusan Ribu Lapangan Kerja Bakal Terbuka Lewat 18 Proyek Hilirisasi Kredit Foto: Istihanah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional Bahlil Lahadalia menyerahkan secara resmi 18 dokumen Pra-Studi Kelayakan proyek hilirisasi kepada Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia).

Penyerahan dokumen yang dilakukan Bahlil kepada CEO Danantara Rosan Roeslani di kantor Kementerian ESDM Jakarta, Selasa (22/7/2025), merupakan langkah konkret Pemerintah dalam percepatan agenda hilirisasi nasional.

Baca Juga: SDM Kompeten Berperan Penting Turunkan Kemiskinan dan Capai Ekonomi 8%

Dalam sambutannya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil menyampaikan bahwa Satgas Hilirisasi menyerahkan sebanyak 18 dokumen pra feasibility study (pra-FS) proyek hilirisasi dengan nilai investasi total sebesar USD38,63 miliar atau setara Rp618,13 triliun.

"Dari 18 proyek tersebut, 8 proyek hilirisasi di sektor mineral dan batubara, 2 proyek tentang transisi energi, 2 proyek ketahanan energi, 3 proyek hilirisasi pertanian serta 3 proyek hilirisasi kelautan dan perikanan. Ini di luar ekosistem baterai mobil khusus yang kita akan bangun," jelas Bahlil, dikutip dari siaran pers Kementerian ESDM, Kamis (24/7).

Ia menekankan dengan nilai investasi pada proyek hilirisasi tersebut akan menciptakan potensi ratusan ribu lapangan pekerjaan. Proyek hilirisasi juga akan menciptakan pemerataan pertumbuhan ekonomi nasional.

"Itu (proyek hilirisasi) akan menciptakan lapangan pekerjaan yang baik dengan upah yang layak. Bukan lagi upah, mohon maaf, bukan lagi upah UMR (Upah Minimum Regional). Dan ini sebagai instrumen penetrasi dalam rangka memberikan keadilan dalam pertumbuhan ekonomi kawasan," tegasnya.

Satgas Hilirisasi, sambung Bahlil, selalu siap untuk terus berkoordinasi dengan Danantara, membahas lebih lanjut terkait penentuan skema pembiayaan, penentuan modal bisnis, pelaksanaan proyek, penetapan lokasi, ataupun penyelesaian kendala proyek yang di dalamnya termasuk perizinan lahan dan mitigasi sosial lingkungan.

Sementara itu, CEO Danantara, Rosan Roeslani, mengatakan bahwa kontribusi investasi di bidang hilirisasi meningkat cukup signifikan. "Kurang lebih dari investasi yang masuk di kloter kedua atau kalau dalam satu semester, itu kurang lebih kontribusinya dari Rp950triliun lebih itu mencapai 30%, itu berdasarkan dari hilirisasi," tandasnya.

Rosan juga menyebutkan selama empat bulan Danantara diluncurkan, telah mendapatkan pendanaan melalui kerja sama dengan Dana Kekayaan Negara (Sovereign Wealth Fund) lain sebesar USD7 miliar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: