Penjualan Anjlok, Emiten Beras HOKI Rugi Miliaran di Semester I 2025

PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) tampak cukup tertekan di enam bulan pertama 2025. Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2025, perusahaan mencatat rugi bersih sebesar Rp10,25 miliar, berbanding terbalik dari periode sama tahun lalu ketika perusahaan masih mampu membukukan laba bersih sebesar Rp16,69 miliar.

Dampaknya, laba per saham dasar pun terkoreksi menjadi minus Rp1,06, padahal di semester I 2024 HOKI masih positif di angka Rp1,73.

Penyebab utama dari penurunan performa ini adalah turunnya penjualan. Hingga 30 Juni 2025, HOKI hanya mampu membukukan penjualan bersih sebesar Rp575,33 miliar. Angka ini anjlok 22,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp744,41 miliar.

Baca Juga: Padahal Merugi Rp9,7 Miliar, Demi Konsistensi HOKI Bagi Dividen Rp9,7 Miliar

Sebagian besar pendapatan HOKI masih berasal dari lini utama yaitu sektor beras, yang menyumbang Rp593,66 miliar. Adapun kontribusi dari sewa mesin pembangkit listrik tercatat sebesar Rp7,2 miliar. Sementara itu, bisnis di sektor industri lainnya justru mengalami rugi hingga Rp25,53 miliar.

Seiring merosotnya penjualan, beban pokok penjualan juga menurun dari Rp683,34 miliar menjadi Rp530,73 miliar. Namun, laba bruto ikut terkikis Rp44,59 miliar dari sebelumnya Rp61,06 miliar, seiring 

Baca Juga: Jadi Perhatian Khusus, Pemerintah Siapkan Kebijakan Baru Soal Beras

Total beban operasional meningkat, dengan beban penjualan naik menjadi Rp23,52 miliar serta beban umum dan administrasi yang membengkak ke Rp28,98 miliar. Alhasil, HOKI mencatat rugi usaha Rp7,90 miliar dari episode sama tahun lalu yang masih meraup laba Rp13,39 miliar. 

Dari sisi neraca keuangan, total aset perusahaan mengalami penurunan menjadi Rp865,71 miliar per 30 Juni 2025, dari sebelumnya Rp1,12 triliun di akhir tahun 2024. Liabilitas menurun tajam ke Rp236,67 miliar dari Rp476,34 miliar. Sedangkan ekuitas terkoreksi tipis menjadi Rp629,03 miliar dari posisi sebelumnya sebesar Rp647,72 miliar.