Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Produksi Industri Kemasan Diperkirakan Tumbuh hingga Rp105 Triliun pada 2025

Produksi Industri Kemasan Diperkirakan Tumbuh hingga Rp105 Triliun pada 2025 Kredit Foto: Youtube Sekretariat Presiden
Warta Ekonomi, Jakarta -

Industri kemasan menunjukkan performa mengesankan dengan nilai produksi mengalami kenaikan dari Rp87,6 triliun pada 2022, menjadi Rp93,2 triliun di tahun 2023.

Dengan didorong meningkatnya konsumsi masyarakat, kemajuan teknologi pengemasan, serta pertumbuhan pesat sektor farmasi dan e-commerce, angka tersebut diprediksi akan terus tumbuh hingga Rp105 triliun pada akhir 2025.

Baca Juga: Tahun Depan Ekonomi RI Harus Tumbuh 5,8%

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mengatakan hal tersebut menggambarkan pertumbuhan kuat dan berkelanjutan industri makanan minuman.

Ini disampaikan Menko Airlangga saat meresmikan pabrik kemasan aseptik pertama di Indonesia milik PT Lami Packaging Indonesia, Jumat (1/07/2025).

“Ini artinya the growing industry of makanan minuman ini globally extraordinary. Walaupun dunia menghadapi berbagai macam ancaman, tantangan, pertumbuhan ekonomi rata-rata 5%, tetapi selama masih ada pertumbuhan kelahiran, selama masih ada human resource atau semakin banyak SDM yang membutuhkan makan dan minum, maka disitu butuh packaging. Karena packaging ini membawa dari sumber kepada rumah masing-masing. Jadi ini industri yang menurut saya recession-proof,” ungkapnya, dikutip dari siaran pers Kemenko Perekonomian, Sabtu (2/8). 

Lebih lanjut, Menko Airlangga menyampaikan bahwa terkait kinerja ekspor, pada tahun 2024 terdapat peningkatan dimana nilai ekspor mencapai USD 30 juta. Sementara itu dari sisi impor, industri kemasan aseptik masih melakukan impor dengan nilai USD193 juta. 

Hal tersebut menandakan bahwa pasar industri kemasan memiliki jangkauan yang luas dan masih terdapat ruang untuk terus mengoptimalkan produksi sektor tersebut sehingga diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor.

Selanjutnya, Menko Airlangga juga mengapresiasi langkah inovatif PT Lami Packaging Indonesia sebagai salah satu industri yang mendukung transisi energi bersih melalui pemanfaatan energi surya solar panel dengan kapasitas mencapai 5,3 megawatt. 

Langkah tersebut diharapkan dapat diadopsi oleh berbagai sektor industri sehingga mampu mendukung target pencapaian Net Zero Emission yang digalakkan Pemerintah.

Ke depan, Pemerintah terus mendorong penguatan sektor industri sebagai salah satu motor utama pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 19,6%, sektor industri menjadi sektor penunjang utama dalam struktur ekonomi nasional.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: